Kemendikbudristek: Riset di Kampus Vokasi Harus dapat Hasilkan Produk Bermanfaat
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto meminta perguruan tinggi mampu menciptakan SDM yang kompeten.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto meminta perguruan tinggi mampu menciptakan SDM yang kompeten.
SDM yang kompeten, menurut Wikan, harus memiliki kemampuan nonteknis atau soft skills, karakter, dan kemampuan teknis atau hard skills.
"Jangan menciptakan seorang tukang, namun ciptakan calon pemimpin, calon entreprenuer, dan calon inovator yang bisa melakukan pekerjaan teknis, memiliki inovasi, serta mempunyai soft skills," tutur Wikan melalui keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).
Selain itu, Wikan juga menjelaskan program Kampus Merdeka Vokasi, di antaranya matching fund serta adanya riset terapan.
Riset di perguruan tinggi vokasi, kata Wikan, harus dapat menghasilkan produk yang bermanfaat untuk masyarakat.
"Jadi, riset di perguruan tinggi dengan industri itu untuk menghasilkan produk yang bisa dihilirkan ke masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Astra Honda Motor Gelar Festival Vokasi Satu Hati
Kemendikbudristek meresmikan dua Gedung baru Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala), Kalimantan Selatan
Wikan pun menjelaskan, proses pembelajaran di Politala haruslah berdasarkan proyek, yakni mahasiswa belajar sambil mengerjakan proyek nyata, termasuk pola pikir para dosen-dosennya.
Karenanya, Wikan meminta kepada manajemen Politala yang sudah banyak menjalin kerja sama dengan dunia usaha, industri, dan dunia kerja (DUDIKA) untuk membuat kurikulum bersama dan mengajar bersama.
Wikan mengimbau kepada seluruh sivitas akademi di Politala untuk turut mengikuti program Kampus Merdeka.
"Ayo daftar program Kampus Merdeka yang anggarannya ratusan miliar untuk pengiriman mahasiswa ke luar negeri, untuk mahasiswa magang, untuk menghadirkan peran industri mengajar di sini, dan banyak lainnya,” terangnya.
Kedua gedung baru tersebut adalah gedung kuliah teknik informatika yang diberi nama Nadiem Anwar Makarim dan gedung kuliah terpadu yang bernama Syekh Muhammad Arsyad al Banjari yakni seorang tokoh ulama asal Kalsel.
Pembangunan kedua Gedung ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kompetensi SDM di Tanah Laut, Kalsel, melalui pengembangan infrastruktur.
Pembangunan gedung tersebut terbagai atas dua tahap, yakni pada 2020 dengan dana sebesar Rp36 miliar dan tahun 2021 sebesar Rp62 miliar yang bersumber dari SBSN atau Surat Berharga Syariah Negara.