Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

CISDI Berikan 7 Rekomendasi agar Pemerintah Dapat Tangani Pandemi Secara Efektif

untuk dapat hidup berdampingan dengan virus SARS-CoV-2, maka pemerintah harus bisa mengendalikan pandemi. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in CISDI Berikan 7 Rekomendasi agar Pemerintah Dapat Tangani Pandemi Secara Efektif
Freepik
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) mempublikasikan hasil pengamatan setiap tahunnya terkait pengendalian Covid-19

Dalam webinar Lokapala 3.0 bertajuk “Habis Gelap Terbitkah Terang? Disebutkan bahwa untuk dapat hidup berdampingan dengan virus SARS-CoV-2, maka pemerintah harus bisa mengendalikan pandemi. 

Caranya dengan mempertahankan jumlah kasus infeksi serendah mungkin, tanpa memicu terjadinya peningkatan angka kematian.

Namun dari pengamatannya, CISDI memprediksi kemungkinan pandemi di Indonesia akan berada pada skenario Survival of the Fittest. 

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif CISDI Gatot Suarman Ilyas.

Skenario ini memiliki artian, keberhasilan pengendalian Covid-19 akan terjadi dengan terbatas dan perlahan.

Baca juga: Perkembangan Vaksin Merah Putih, Benihnya Kini Ada di PT Biofarma

Baca juga: Satu Keluarga di Cipondoh Tangerang Positif Covid-19, Hasil Tracing: 3 Tetangganya Juga Tertular 

Namun dalam skenario ini, akan ada ketimpangan yang cukup lebar pada beberapa daerah.

Berita Rekomendasi

Baik dari tingginya kasus hingga angka kematian

Karenanya, CISDI memberikan 7 rekomendasi pada pemerintah Indonesia sebagai alternatif aksi agar penanganan pandemi lebih efektif. 

Pertama, membenahi kerangka regulasi dan tata kelola.

Pemerintah tidak tumpang tindih memberlakukan regulasi dengan penunjuk praktis yang menjadi arahan antar kementerian lembaga dan pemerintah daerah. 

Kedua menempatkan pengendalian Covid-19 kedalam mekanisme pelayanan dan kebudayaan yang tidak terpisah dari sistem kesehatan. 

"Yang kami high line di sini adalah bagaimana pelayanan kesehatan primer yang transformatif menjadi solusi cukup efektif dalam menangani krisis kesehatan," katanya, Sabtu (29/1/2022). 

Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh di Kota Tangerang Fleksibel, Menyesuaikan Kondisi Kasus Harian Covid-19

Baca juga: Kapasitas RS Rujukan Covid Makin Menipis, Tersisa 46 Persen, Wagub DKI Minta Warga Jangan Lengah   

Ketiga, membatasi penyebaran varian Delta dan Omicron dan mencegah mutasi baru.

Keempat, ketersediaan terapi oral untuk pasien Covid-19.

Kelima adanya kombinasi tempat intervensi berbasis kesehatan masyarakat.

CISDI pun menggaris bawahi salah satu hal yang penting. Yaitu protokol kesehatan yang longgar di tengah masyarakat. 

Keenam meningkatkan akses dan kepatuhan penggunaan masker standar.

Pemerintah bisa memberikan layanan masker gratis kepada publik sehingga membantu melaksanakan prokes baik.

Baca juga: Sejumlah RS Laporkan Pasien Covid Melonjak, Wagub DKI Minta Warga Waspada Transmisi Lokal Omicron

Ketujuh, Indonesia berperan aktif sebagai negara yang percaya pada multilateralisme dan konsekuen mengadaptasi kesepakatan global. 

Menyerukan negara berpegang pada posisi politis dan skenario pendanaan pandemi sesuai New International Treaty for Pandemic. 

Tentunya bisa dianggap relevan untuk memutus rantai kesenjangan antara negara maju dan berkembang.

"Kami menyerukan Indonesia tetap berpegang pada posisi politis dan pendanaan pandemi yang sesuai New International Treaty for Pandemic. Jika bisa menjalankan 7 skenario ini, kita bisa menang dari pandemi," pungkasnya.

Sumber: https://youtu.be/K_IFMZH0nQM

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas