Muhaimin Sebut Sejumlah Anggota DPR Terpapar Covid-19 Saat Hadiri Rapat dan Buka Masker
Atas dasar itu, Gus Muhaimin menyatakan para pimpinan DPR dan Sekjen DPR melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan agenda rapat.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
"Jadi tracing kami di Sekretariat Jenderal maupun anggota yang kena dugaan kami klasternya di luar," ujar Indra.
Lebih lanjut, Indra belum bisa memastikan apakah anggota yang terpapar Covid-19 itu varian Omicron atau bukan.
Namun, pihaknya melalui laboratorium milik Setjen DPR terus memantau perkembangan kesembilan anggota DPR itu.
"Dengan gejala yang ada kami melakukan tracing, melakukan swab antigen dan PCR. Jadi tentu kalau spesifik Omicron atau tidak, ini kami minta baik anggota dari Sekretariat Jenderal saat ini melakukan karantina mandiri," ujarnya.
"Mungkin nanti sambil kita monitor, kami masih monitor semuanya apakah ada gejala Omicron. Sejauh ini masih positif Covid-19," pungkasnya.
Hentikan Sementara Aktivitas
Lebih jauh, Indra Iskandar mengungkapkan pihaknya bakal menghentikan sementara kegiatan kunjungan kerja (kunker) bagi anggota Dewan sebagai dampak dari merebaknya kasus Covid-19 di lingkungan Kompleks Parlemen.
Menurut dia rencana tersebut akan disampaikan dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR.
"Berkaitan dengan kegiatan kunker kunker oleh pimpinan DPR juga akan diperketat, bahkan sementara akan dilakukan stop dulu tapi itu akan disampaikan di Bamus terdekat. Jadi ini bagian dari pengendalian semua kegiatan dewan," katanya.
Sementara itu, untuk di lingkungan DPR sendiri akan menerapkan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) sebesar 50 persen.
"Untuk di lingkungan Sekretariat Jenderal sudah dilakukan edaran di tanggal 26 Januari bahwa maksimal kegiatan WFH dan WFO itu 50 persen," ucapnya.
Lebih lanjut, Indra menyebut ada sebagian Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang menerapkan lockdown setelah ada anggota yang terpapar Covid-19.
Kata dia, kebijakan lockdown menjadi inisiatif di masing-masing AKD.
"Lockdown di masing-masing alat kelengkapan dewan ini saat ini masih menjadi inisiatif di masing-masing alat kelengkapan dewan," pungkas Indra.