Luhut Usulkan Pesantren Kedepankan Kurikulum Soal ICT dan Pelajari Big Data
Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan kurikulum pesantren mengedepankan Information Communication Technology atau teknologi komunikasi dan informasi.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan kurikulum pesantren mengedepankan Information Communication Technology (ICT) atau teknologi komunikasi dan informasi.
Luhut menyampaikan itu, saat menjadi pembicara di acara Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-96. Menurut data Luhut, sebagian besar nelayan adalah warga NU.
"Di dalam kurikulum pesantren pun menurut hemat saya ICT perlu dikedepankan lagi," ujar Luhut melalui tayangan virtual, Sabtu (5/2/2022).
Baca juga: Kepala BNPT Minta Maaf Soal Data 198 Pesantren Terafiliasi Terorisme, MUI Sampaikan Apresiasinya
Luhut mengatakan, Indonesia memiliki kekayaan di laut.
Lulusan pesantren diharapkan mengerti agama dengan baik, dan juga memiliki pemahaman tentang teknologi.
"Dan kalau perlu dibuat finance sehingga mereka bisa bersaing dengan siapa juga. Dan itu saya kira ekonomi kerakyatan yang ingin kita bangun," imbuh Luhut.
Selain itu, perlu mulai memahami soal big data terutama dalam kaitan konsep smart maritime.
Luhut mencontohkan, misalnya bisa mengetahui keberadaan kapal di lautan.
"Ini juga menyelamatkan umat. Misalnya, keselamatan di kapal, paham dia. Informasi cuaca, vessel traffic management. Jadi NU itu harus bertransformasi menjadi lebih modern tetapi dengan landasan agama yang dianut dengan baik," ucap Luhut.
Baca juga: Pengamat Nilai Ekspos Data 198 Pesantren Terindikasi Terorisme Bentuk Early Warning bagi Publik
Luhut berujar, Kemenko Marves mengusung konsep Smart Maritim, yakni gabungan dari industri maritim tradisional seperti pabrik mesin, galangan kapal, dan perusahaan perkapalan dengan industri ICT.
Konsep smart maritime, ucap Luhut, juga harus didukung dengan Big Data.
NU, menurutnya, harus melakukan transformasi dan menggunakan teknologi digital.
Sebab, teknologi digital menjadi solusi untuk masalah industri perikanan yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Di mana sebagian besar nelayan merupakan NU," kata Luhut.