Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panglima TNI Dukung Uji Klinis Tahap 3 Vaksin Merah Putih: Siap Bantu Cari Relawan

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyatakan siap membantu mencarikan relawan uji klinis tahap tiga vaksin Merah Putih.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Panglima TNI Dukung Uji Klinis Tahap 3 Vaksin Merah Putih: Siap Bantu Cari Relawan
Tangkap Layar Kompas Tv
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa Terima Tugas Pengamanan Saat KTT G20 di Bali Sabtu (27/11/2021). Dalam artikel mengulas tentang vaksin Merah Putih yang akan uji klinis tahap 3 

TRIBUNNEWS.COM – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyatakan siap membantu mencarikan relawan uji klinis tahap tiga vaksin Merah Putih.

Andika Perkasa pun mendukung pelaksanaan uji klinis tahap 3 vaksin yang dikembangkan oleh peneliti Indonesia ini.

Untuk uji klinis tahap ketiga dibutuhkan 5.000 relawan, namun syaratnya belum pernah menerima vaksin Covid-19.

“Vaksin Merah putih ini bukan hanya programnya Universitas Airlangga, tetapi juga kebanggaan bagian nasional kita.”

“Jadi, saya akan berusaha membantu, karena memang syarat-syarat dari volunteer atau sukarelawan yang terlibat dalam uji klinis fase 3 kan memang adalah yang belum pernah vaksinasi ke-1, 2 dan 3,” kata Panglima TNI, dikutip Tribunnews.com dari kanal Youtube Kompas TV, Minggu (6/2/2022).

Baca juga: Ciri-ciri Gejala Omicron, Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala Cukup Isoman Saja!

Sebenarnya, kata Andika, kategorinya agak sulit, belum pernah divaksin.

Mengingat, sekarang ini sudah banyak masyarakat Indonesia yang disuntik vaksin.

Berita Rekomendasi

Meski syaratnya terbilang sulit, Andika Perkasa akan berusaha mencarikan relawan, terutama dari kalangan keluarga dan masyarakat di wilayah Jawa Timur.  

“Kami hanya sifatnya membantu, mencarikan, kami siap,” ucapnya.

Panglima TNI siap membantu Unair mencarikan 5.000 relawan untuk uji klinis tahap 3 vaksin merah putih.

Diketahui, vaksin covid-19 hasil penelitian Universitas Airlangga Surabaya, yakni vaksin Merah Putih akan segera di uji klinis terhadap manusia.

Untuk uji klinis tahap satu dan dua telah mendapatkan relawan yang akan disuntik vaksin merah putih.

Lalu, uji klinis tahap tiga dibutuhkan 5.000 relawan dengan syarat belum pernah menerima vaksin covid sama sekali.

Rencananya, uji klinis tahap 3 vaksin merah putih ini akan dilakukan pada bulan maret mendatang.  

Sementara itu, uji klinis tahap satu rencananya akan dilakukan 9 Februari 2022 dan uji klinis tahap dua akan dilakukan dua minggu kemudian.

Baca juga: Tingkatkan Imun, Binda Sulut Ajak Masyarakat Ikut Vaksinasi Booster

Luhut Sebut Vaksin Merah Putih Diproduksi Juni 2022

Rencananya, vaksin Merah Putih segera diproduksi secara massal pada bulanJuni 2022 mendatang.

Dikuti[ dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves,  Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, vaksin Covid-19 Merah Putih dapat diproduksi pada Juni 2022.

Sehingga vaksin buatan dalam negeri itu nantinya segera bisa digunakan untuk mendukung ketersediaan vaksin Covid-19 di Tanah Air.

 "Ada juga vaksin buatan dalam negeri Merah Putih, Itu nanti pada bulan Juni tahun ini sudah produksi," kata Luhut ketika memberikan paparan pada Sidang Majelis Pekerja Lengkap-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia sebagaimana dilansir dari tayangan YouTube Yakoma PGI, Sabtu (29/1/2022).

Serah terima bibit vaksin merah putih dilakukan simbolis dari Rektor Univesitas Airlangga Muhammad Nasih kepada Direktur PT Biotis, FX Sudirman di Aula Gedung Garuda Mukti, Selasa (9/11/2021).
Serah terima bibit vaksin merah putih dilakukan simbolis dari Rektor Univesitas Airlangga Muhammad Nasih kepada Direktur PT Biotis, FX Sudirman di Aula Gedung Garuda Mukti, Selasa (9/11/2021). (Tribunnews.com/ Rina Ayu)

Luhut juga mengungkapkan, pemerintah akan membuat research center atau pusat riset vaksin Covid-19 yang akan berlokasi di Bali.

Dalam pengembangannya, pemerintah akan bekerjasama dengan sejumlah perusahaan farmasi dunia seperti Merck, Pfizer dan Cansino.

 "Yang jelas di Bali kami akan membuat research center untuk vaksin. Nah itu bekerja sama ada dengan Merck, ada dengan Pfizer dan juga dengan Cansino," ucapnya.

 Dalam kesempatan itu, Luhut pun menyebut, banyak ahli di bidang kesehatan, epidemiologi serta farmasi di Indonesia yang memiliki kemampuan baik.

Luhut mengakui, selama ini mereka kurang diberdayakan oleh negara.

"Saya setelah menangani Covid-19 ini saya baru sadar betul bahwa ahli-ahli kita ini jago-jago-jago, hebat-hebat.”

“Hanya selama ini kurang kita berdayakan. Selama ini kita pikir orang asing lebih hebat," tuturnya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Kompas.tv/ Theo Reza)

Simak berita lainnya terkait Penanganan Covid

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas