Aturan Baru bagi PPLN dengan Tujuan Wisata, Hanya Bisa Masuk Melalui 3 Bandara Berikut
WNI/WNA pelaku perjalanan luar negeri dengan tujuan wisata hanya bisa masuk melalui 3 bandara di Indonesia.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
Pemerintah juga memutuskan melakukan pembatasan sementara memasuki wilayah Indonesia, baik secara langsung maupun transit di negara asing, diberlakukan bagi pelaku perjalanan luar negeri yang berstatus WNA kecuali yang memenuhi kriteria.
Ia menambahkan untuk kriteria WNA yang bisa melakukan perjalanan dengan transportasi udara di Indonesia.
Pertama adalah yang sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 34 Tahun 2021 tentang Pemberian Visa dan Izin Tinggal Keimigrasian Dalam Masa Penanganan Penyebaran Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Kedua sesuai skema perjanjian (bilateral), seperti Travel Corridor Arrangement (TCA).
Ketiga, mendapatkan pertimbangan/izin khusus secara tertulis dari Kementerian/Lembaga.
Penerbangan Internasional ke Bali Dibuka
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Pemerintah Indonesia membuka penerbangan internasional langsung ke Bali mulai 4 Februari 2022.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, berujar pembukaan Bali untuk penerbangan internasional sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mulai 4 Februari 2022, karantina berbasis area. Ini tidak terbatas pada 19 negara tapi untuk seluruh wisatawan yang masuk menggunakan e-Visa," ujar Sandiaga saat Weekly Press Briefing, Senin (31/1/2022).
Sandiaga mengatakan, sudah terkonfirmasi rute penerbangan dari Narita (Jepang) - Ngurah Rai menggunakan Garuda Indonesia dan Ngurah Rai menggunakan Singapore Airlines.
Rute kedua bahkan sudah mengumumkan penerbangan ke Bali mulai 16 Februari untuk keberangkatan harian.
"Kami sudah mendapat konfirmasi penerbangan langsung dari Jepang-Bali. Singapore Airlines 16 Februari, daily service untuk Changi-Ngurah Rai," imbuh Sandiaga.
Sandiaga menerangkan, momen tersebut menjadi uji coba yang baik sebelum penyelenggaraan G20 dan perhelatan internasional lainnya di tanah air.
(Tribunnews.com/MilaniResti/Dennis Destryawan)