BM PAN Gelar Kongres, Diharapkan Lahirkan Ketua Umum yang Visioner dan Mampu Gaet Anak Muda
Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) akan menggelar Kongres ke VI pada 22 Februari 2022 di Bogor, Jawa Barat.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) akan menggelar Kongres ke VI pada 22 Februari 2022 di Bogor, Jawa Barat.
Dalam kongres tersebut, salah satu agenda utamanya pemilihan Ketua Umum untuk periode 2021-2026.
Ketu SC Kongres VI Achmad Qayyimel Alofi yang juga Sekjen BM PAN mengatakan, sampai masa pendaftaran ditutup pada 11 Februari sudah ada empat bakal calon ketua umum yang mengembalikan formulir pendaftaran.
"Alhamdulillah, sudah ada empat berkas dari bakal calon Ketua Umum yang kami terima, mulai dari Sigit Purnomo Said (Pasha), Mitra Fakhruddin, Riyan Hidayat dan Slamet Ariyadi," kata Lofi di Jakarta (12/2/2022)
Baca juga: Airlangga Minta AMPG Segera Susun Program Pemenangan Golkar untuk Pemilu 2024
Pada Kongres kali ini BM PAN membuka seluas-luasnya kesempatan bagi kader, yang ingin bersama-sama membesarkan organisasi kepemudaan satu-satanya yang dimiliki PAN tersebut.
"Keempatnya kader terbaik BM PAN saat ini, Sigit Purnomo (Pasha) mantan Walikota Palu, Mitra Fakhruddin Anggota DPR, Slamet Ariyadi yang merupakan Kader NU dan juga Anggota DPR RI Fraksi PAN serta Riyan Hidayat Mantan Presiden Mahasiswa UIN Jakarta," tutur Lofi.
Ketua Pelaksana Kongres VI, Satria Chaniago memaparkan, BM PAN ke depan, akan mempunyai tantangan yang berat, karena akan menjadi tulang punggung pemenangan PAN pada Pemilu 2024.
Sehingga BM PAN memerlukan Ketua Umum yang visioner dan membawa nilai positif bagi anak muda.
"Persaingan dalam merebut simpati kaum muda dimulai dari Kongres ini, sehingga ide dan gagasan bakal calon Ketua Umum harus implementatif pada generasi sekarang," ujar Satria.
Baca juga: Populi Center: Anies Raih Persentase Tertinggi soal Elektabilitas Cagub DKI 2024
Mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, maka Kongres diterapkan secara hybrid dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dengan mewajibkan setiap peserta untuk swab antigen sebelum memasuki arena acara.
"Dalam menjaga agar tidak ada paparan Covid-19, kita akan mewajibkan swab untuk semua peserta dan panitia," tutur Satria.