Pengamat: Pembelian Alutisista Bentuk Nyata Kemhan Bangun Kekuatan TNI
Selain peremajaan Alutsista, maka penggunaan teknologi Unmanned System diyakini bisa lebih handal dengan biaya pengadaan yang bisa saja lebih murah.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menilai, pembelian Alutsista merupakan bentuk nyata Kementerian Pertahanan RI melaksanakan fungsi untuk pembangunan kekuatan TNI.
Menurutnya, fungsi ini merupakan amanah UUD NRI 1945 yang menyatakan tujuan nasional pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta tujuan nasional keempat ikut melaksanakan ketertiban dunia.
"Pembelian pesawat Tempur dari berbagai negara seperti dari Perancis dan Amerika Serikat merupakan strategi yang jitu untuk mengimplementasikan balancing of power pada tataran regional dan global," kata Nuning melalui pesan singkat, Minggu (13/2/2022).
Pembelian Alutsista, kata Nuning, termasuk pesawat Tempur, dari negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB dinilai memiliki dampak penangkalan yang tinggi. Tidak semua negara bisa membeli meskipun anggarannya memadai.
Baca juga: Indonesia Borong Jet Tempur Bernilai Ratusan Triliun Rupiah, dari Mana Sumber Uangnya?
Kedua negara baik Perancis maupun Amerika Serikat pasti memiliki kalkulasi yang akurat dalam memproyeksikan kebijakan luar negeri masing-masing.
"Urgensi pembelian pesawat Tempur sangat dipengaruhi dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat ini," tuturnya.
Masih kata Nuning, pembelian Alutsista tidak bisa disamakan dengan pembelian barang-barang umum. Butuh proses dan waktu yang lama. Ditambah tingkat kepercayaan yang tinggi dari negara penjual kepada negara pembeli.
"Kemhan RI sangat gesit melihat peluang yang ada," ujarnya.
Dikatakan Nuning, selain pesawat Tempur, maka kapal Frigat dan kapal Selam merupakan Alutsista yang harus segera dilaksanakan peremajaan dan modernisasi. Doktrin operasi gabungan kekuatan laut dan udara saat ini merupakan strategi utama dalam perang modern di masa mendatang.
Selain peremajaan Alutsista, maka penggunaan teknologi Unmanned System diyakini bisa lebih handal dengan biaya pengadaan yang bisa saja lebih murah.
"Sangat penting bagi Kemhan RI untuk lebih memberi peran penting penggunaan Unmanned System. Apalagi dalam menghadapi ancaman Cyber, maka Unmanned System merupakan salah satu alternatif yang banyak dipilih negara-negara super power," ucapnya.