Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bicara Investigasi Impor Baja, Adian Berharap Kementerian Terkait Cari Solusi Bersama

Sebagaimana diketahui, proyek tersebut merupakan salah satu proyek Krakatau Steel yang sempat memicu polemik.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Bicara Investigasi Impor Baja, Adian Berharap Kementerian Terkait Cari Solusi Bersama
dok. HRS
Baja jenis hot rolled coil (HRC) produksi Krakatau Steel. 

Namun pada 14 Desember 2019, pabrik ini dihentikan operasinya.

Alasannya, terjadi ketidakcocokan antara produksi slab di pabrik tersebut dengan harga slab di pasar, sehingga KRAS berpotensi rugi.

Padahal, pabrik blast furnace tersebut menelan investasi sebesar Rp 8,5 triliun dan termasuk di dalamnya EPC sebesar Rp 6,9 triliun.

Proyek lainnya yang mangkrak adalah proyek pabrik Iron Reduced Kiln (IRK) yang mana KRAS dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membentuk perusahaan patungan untuk menggarap pabrik tersebut dengan nama PT Meratus Jaya Iron & Steel.

Pengadaan proyek ini sudah dimulai sejak 2008 silam. Produksi IRK dimulai pada November 2012, namun pada 12 Juli 2015 pabrik yang berlokasi di Kalimantan Selatan tersebut berhenti beroperasi.

Nilai investasi proyek pabrik tersebut mencapai Rp 1,2 triliun.

Penghentian operasi pabrik IRK ini disebabkan ketidaksiapan infrastruktur penunjang industri di kawasan pabrik tersebut berada.

Berita Rekomendasi

Alhasil, biaya transportasi, bongkar muat, dan produksi terjadi pembengkakan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas