12 Nama Anggota KPU & Bawaslu Terpilih Diduga Telah Disiapkan Sejak Awal, Ini Kata Komisi II DPR RI
Formappi menduga 12 nama calon anggota KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 memang telah disiapkan sejak awal.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Sebab, keputusan akhir bukan berdasarkan hasil penilaian dalam wawancara selama fit and proper, melainkan berdasarkan lobi partai politik dengan dengan calon tertentu.
"Sangat mungkin benar isi daftar rumor yang beredar sebelum pemilihan, bahwa masing-masing kandidat sudah mengunci dukungan dari parpol sebelum pemilihan," katanya.
Meski demikian, Lucius tetap berharap pada calon terpilih kelak tetap akan memegang independensi mereka.
Menurut dia, para calon terpilih harus melepas beban titipan parpol atau pihak manapun.
"Semoga setelah terpilih mereka mampu melepaskan beban sebagai orang titipan parpol dan bekerja independen sesuai amanah UU sebagai penyelenggara pemilu," katanya.
Senada dengan Lucius, Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati menyebut bahwa dengan terpilihnya 12 nama yang sama persis dengan daftar nama yang sudah tersebar, maka publik akan berasumsi fit and proper test hanyalah formalitas saja.
"Ya itulah. Publik jadi banyak bertanya dan berasumsi. Artinya nama paket yang beredar itu namanya sudah ada bahkan sudah beredar sebelum Fit and Proper Test dilakukan. Sehingga ada anggapan Fit and Proper Test kemarin hanya formalitas saja," kata Khoirunnisa.
Baca juga: SOSOK Betty Epsilon Indroos, Perempuan Satu-satunya yang Masuk Daftar Anggota KPU Terpilih 2022-2027
Nisa sendiri berharap para Komisioner KPU dan Bawaslu RI yang terpilih tetap bekerja secara independen, profesional dan menjaga integritasnya sebagai penyelenggara Pemilu 2024.
"Jangan sampai mempertaruhkan penyelenggaraan pemilu 2024," ucapnya.
"Tapi kalau sebaliknya bisa mempertaruhkan penyelenggaraan pemilu 2024," imbuhnya.
Di sisi lain anggota Komisi II DPR RI Anwar Hafid membantah 12 anggota KPU dan Bawaslu terpilih periode 2022-2027 itu sama persis dengan daftar nama calon yang beredar melalui pesan berantai sebelum dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.
Ia mengklaim urutan anggota KPU dan Bawaslu yang terpilih berbeda dengan daftar yang sudah beredar lebih dulu.
"Kalau yang beredar itu kan berbeda dengan urutan yang tadi malam," kata Anwar di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (17/2/2022).
Anwar menjelaskan, nama-nama yang terpilih berdasarkan voting tertutup di Komisi II.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.