Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjual Tahu dan Tempe di Pasar Merugi sekira Rp200 Ribu - Rp300 Ribu Per Hari

Penjual tahu tempe di pasar merugi sekitar Rp 200 ribu - Rp 300 ribu per hari, dampak dari para perajin atau produsen Jabodetabek mogok produksi

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjual tahu tempe di pasar merugi sekitar Rp 200 ribu - Rp 300 ribu per hari, dampak dari para perajin atau produsen Jabodetabek mogok produksi selama 3 hari.

Hal ini diungkapkan penjual tempe di pasar Bojong Nangka, Dasana Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Agus (60), saat diwawancarai Tribunnews pada Senin (21/2/2022).

Sebagaimana diketahui harga kedelai yang mulai naik membuat pengrajin tahu dan tempe di Pulau Jawa melakukan mogok produksi selama tiga hari, yakni Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022).

Agus mengatakan menjual tahu tempe merupakan satu-satunya mata pencaharian baginya.

Akibat protes kenaikan harga kedelai yang dilakukan produsen tahu tempe tersebut dia tidak bisa berjualan dan harus merugi Rp 200 ribu - Rp 300 ribu per harinya.

"Omsetnya dia (tempe tahu) lumayan gede, ya hampir 200 - 300 (ribu) per hari," kata Agus.

Akibat produsen mogok produksi, dia merasa dirugikan.

Berita Rekomendasi

Harga tempe perbatang besar biasanya Rp 10.000, sedangkan harga tahu berkisar 1000 per potong untuk yang ukuran kecil, dan ukuran besar berkisar Rp 4000 - Rp 5000.

Dia berharap pemerintah memahami pedagang kecil seperti dirinya.

Ia juga berharap pemerintah bisa kembali mengembalikan harga kedelai ke harga normal.

"Penghasilan saya cuma tempe, gak ada usaha lain," ujarnya.

Penjual Sayur pun Tak Berjualan Tahu dan Tempe

Beberapa penjual sayuran dan kebutuhan harian pun sebagian membenarkan hal tersebut. Dari pagi hingga siang ini, tidak ada stok tahu tempe. 

Hal ini yang dirasakan oleh Rina, salah seorang penjual sayuran. Ia menyebutkan jika kemarin tempe dan tahu masih ada di kedainya. Namun hari ini, dua produk berbahan kedelai tersebut tidak ada.

"Hari ini gak ada mbak. Tapi kalau kemarin ada. Hari ini banyak pembeli yang nanyain. Dari luaran juga banyak," ungkap Rina saat diwawancarai Tribunnews di Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (21/2/2022). 

Ia pun menyebutkan hal tersebut cukup berdampak pada penjualannya. Rina pun menyebutkan kemungkinan ada kenaikan harga dari tahu dan tempe nantinya. 

Nasib serupa dirasakan oleh Ucok, yang merupakan pedagang kebutuhan harian. Ia pun mengaku jika hari ini belum menemukan tahu dan tempe untuk dijual. Berbeda dengan kemarin, tahu dan tempe masih ia jual. 

"Kalau sekarang ga ada. Kalau kemaren ada. Banyak yang nanyain juga sih," kata Ucok saat ditemui di warung miliknya. 

Biasanya Ucok menjual tahu dan tempe setiap hari di warungnya, tapi hari ini tidak ada. Namun untuk harga, menurutnya kemungkinan akan normal, hanya saja ukuran bisa diperkecil menyesuaikan harga saat ini. 

Saat Tribunnews memantau pasar Ciputat, tidak ada satu pun pedagang tahu dan tempe. Salah seorang penjual sayur, Indah di pasar Ciputat yang bersebelahan dengan penjual tahu tempe, membenarkan aksi libur tersebut.

Aksi libur ini akan berlangsung selama tiga hari kedepan. Penjual tahu dan tempe akan kembali berjualan pada hari Kamis (24/2/2022) mendatang.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas