Eks Dubes RI Cerita Sejarah Krimea yang Kini Jadi Rebutan Rusia-Ukraina, Dulunya Kental Nuansa Islam
Wahid Supriyadi menceritakan bagaimana wilayah Krimea yang menjadi rebutan Rusia dan Ukraina dulunya kental dengan nuansa Islam.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Menurut dia, tanpa militer atau melalui referendum pun sebenarnya Rusia sudah pasti menang untuk menguasai Krimea.
Masyarakat Rusia mendukung keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menguasai Krimea, bahkan menaikan rating Putin hingga 84 persen.
Namun, kondisi saat ini berbeda dengan munculnya oposisi, walaupun oposisi belum terlalu kuat untuk menjegal Putin.
Baca juga: Hari Keenam Hadapi Invasi Rusia, Kedubes Ukraina Minta Dukungan Kepada Bangsa Indonesia
“Jadi kalau ditanya sampai kapan (perang ini) hanya Putin dan Tuhan yang tahu,” ujarnya.
Dilansir Kompas, pada tahun 1921-1945 wilayah Krimea merupakan daerah kekuasaan Uni Soviet.
Namun, setelah tahun 1925 Krimea menjadi bagian dari Ukraina.
Krisis Krimea pada awalnya merupakan permasalahan domestik di Ukraina.
Pada perkembangannya, krisis Krimea mengundang konflik horizontal antara negara-negara Uni Eropa dan Rusia.