Dubes Vasyl Hamianin Curhat ke Gus Yahya: Apa yang Terjadi di Ukraina adalah Bencana Kemanusiaan
Gus Yahya menuturkan bahwa pihaknya telah bergabung dengan para pemimpin agama di seluruh dunia untuk bersurat kepada pemimpin Kristen Ortodoks di Rus
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengatakan kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf bahwa apa yang terjadi di Ukraina hari ini adalah bencana kemanusiaan.
Dubes Hamianin menjelaskan kondisi terkini pasca invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari 2022 lalu.
“Tidak ada yang bisa membenarkan perang, tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan warga sipil, tidak ada yang bisa membenarkan kejahatan terhadap kemanusiaan,” ujarnya saat berkunjung ke Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2022).
Vasyl Hamianin meyakini bahwa komunitas dunia harus bersatu demi menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Para Pemimpin Eropa Waspadai Dampak Embargo Minyak dan Gas Rusia
Ia menilai, hanya persatuan yang dapat membawa perdamaian, stabilitas dan pembangunan ke dunia ini.
“Itulah mengapa kami menyerukan kepada komunitas dunia, masyarakat, kepada media, kepada organisasi keagamaan, komunitas agama, untuk berdiri dan mengakhiri perang ini,” imbuhnya.
Secara khusus, ia berharap umat Islam di Indonesia, khususnya NU, mendoakan agar invasi yang terjadi hingga saat ini bisa segera berakhir.
“Setiap nyawa berharga. Jadi, saya sangat berharap NU dan umat Islam di Indonesia akan memberikan kami doa untuk segera mengakhiri ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya menyerukan agar kekerasan yang terjadi di Ukraina bisa segera mungkin dihentikan.
“Atas nama NU, saya menyeru kepada Rusia, kepada Presiden Putin, untuk menghentikan segera perang ini, gencatan senjata sekarang juga,” kata Gus Yahya.
Gus Yahya menuturkan bahwa pihaknya telah bergabung dengan para pemimpin agama di seluruh dunia untuk bersurat kepada pemimpin Kristen Ortodoks di Rusia.
Surat tersebut berisi permohonan untuk mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan perang.
“Kita masih menunggu apa yang akan dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu, ia juga menyatakan sedang melakukan upaya untuk berusaha mencari jalan agar dapat terhubung dengan mufti Rusia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.