Tanggapi Pernyataan AHY, Aktivis 98: Mestinya Bersyukur, Indonesia Lolos dari Ancaman Keterpurukan
Tak setuju, Simson Simanjuntak nilai pernyataan AHY seperti ingin mencari panggung di tengah keseriusan pemerintah mengatasi ekonomian.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bidang Politik Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem) Simson Simanjuntak, menolak pernyataan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Simson menyebut penilaian AHY itu seperti ingin mencari panggung, atau mencari perhatian di tengah keseriusan pemerintah mengatasi persoalan perekonomian sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Di sisi lain diakui Simson bahwa kondisi sosial, ekonomi saat ini sedang sulit, daya beli masyarakat sedang terpuruk, ditambah lagi naiknya harga beberapa kebutuhan pokok masyarakat, misalnya harga minyak goreng seperti yang sedang heboh saat ini.
"Tapi perlu diketahui, sesungguhnya ekonomi Indonesia hingga kuartal III 2021 telah mengalami pertumbuhan 3,51 persen setelah tahun sebelumnya babak belur dihantam pandemi Covid-19," kata Simson kepada wartawan, Rabu (16/3/2022).
Baca juga: AHY Sebut Wacana Penundaan Pemilu Pemufakatan Jahat untuk Langgengkan Kekuasaan
Baca juga: AHY Singgung Soal Wacana Pemilu Ditunda hingga Minyak Goreng: Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Baca juga: Industri Survei Menjamur Jelang Pilpres, Asosiasi Diminta Turun Gunung
Sebelumnya, AHY mengkritisi wacana penundaan pemilu di tengah kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, seperti kedelai, minyak goreng, dan daging sapi yang naik, harga BBM, tarif dasar listrik, dan tarif tol juga mengalami kenaikan.
Menurut AHY, rakyat seakan-akan dipaksa menerima keadaan kenaikan kebutuhan pokok, pada hal saat ini kondisi perekonomian masyarakat tengah sulit.
Namun menurut Simson, di tengah kondisi ekonomi dunia, di mana nyaris tidak ada negara yang selamat dari hantaman pandemi Covid-19 secara ekonomi, harusnya kita bersyukur Indonesia bisa keluar dari ancaman keterpurukan.
"Seharusnya kita bersyukur Indonesia bisa keluar dari ancaman keterpurukan dan malahan kondisi ekonomi tercatat mengalami pertumbuhan secara signifikan," ucapnya.
"Ini semua bisa terjadi tentunya adalah hasil dari upaya pemerintah yang sudah berjibaku dan bekerja keras untuk mengatasi kondisi ini,"lanjut Aktivis 98 itu.
Baca juga: Boyong Motornya, Pagi Ini Pembalap MotoGP Audiensi dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka
Baca juga: 4 Kecelakaan Libatkan Transjakarta: Pengemudi Motor dan Pemulung Tewas hingga Solar Berceceran
Karena itu, Simson menilai, pernyataan AHY ini keliru atau tidak tepat.
Alasannya dikatakan dia, jika masyarakat saat ini kembali optimis dengan kondisi ekonomi Indonesia yang sudah semakin pulih.
Simson mengutip data dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini yang mencapai 100,9 pada bulan Januari 2022 atau mencapai level optimistis dengan indeks di atas 100.
Kemudian data survei Bank Indonesia (BI), IKE pada bulan Januari 2022 juga meningkat dari bulan Desember 2021 yang sebesar 99,9.
"Sehingga menurut saya, kondisi perekonomian sudah semakin pulih, meski masih kecil, tapi sudah terkoreksi akibat naiknya beberapa kebutuhan pokok," kata Simson.
Baca juga: Epidemiolog Sebut Varian Deltacron Ancaman di Tengah Upaya Menuju Endemi
Lebih lanjut, Simson pun merasa yakin bahwa masyarakat sudah semakin kritis dan cerdas menanggapi perkembangan dan langkah yang ditempuh pemerintah mengatasi berbagai persoalan sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
"Saya kira masyarakat sudah mengetahui seperti apa pemerintahan Presiden Jokowi yang sangat serius mengatasi keadaan ini," tandasnya.