Pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim yang Bikin Gaduh, Minta Menag Hapus 300 Ayat Al-Quran
Berikut ini pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim yang membuat gaduh. Ia minta agar 300 ayat Al-Quran dihapus dan menyebut pesantren sumber teroris.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pendeta Saifuddin Ibrahim tengah menjadi sorotan usai pernyataannya menuai protes dari kalangan umat Muslim.
Dalam video berdurasi sembilan menit yang diunggah pada Senin (14/3/2022), ia meminta Menteri Agama, Yaqut Cholil Choumas, untuk menghapus 300 ayat Al-Quran.
Ia mengaku sudah mengajukan permintaan tersebut pada Menag Yaqut berulang kali.
"Saya sudah mengatakan berulang kali kepada Pak Menteri Agama dan inilah Menteri Agama yang saya kira Menteri Agama yang toleransi dan damai tinggi terhadap minoritas," ucap Saifuddin, dikutip Kompas.tv.
"Mohon Menteri Agama agar situasi seperti ini dikondusifkan, jangan takut dengan kadrun," tambahnya.
Baca juga: Polri Dalami Konten Video Saifuddin Ibrahim yang Dinilai Membuat Gaduh dan Meresahkan
Baca juga: Mahfud MD Minta Polisi Segera Selidiki Saifuddin Ibrahim Karena Bikin Gaduh dan Meresahkan
Buntut dari pernyataannya, Polri akan mendalami video Saifuddin tersebut.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan kasus itu saat ini telah ditangani Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
"Polri khususnya Dit Siber Bareskrim akan mendalami isi konten video tersebut," kata Dedi saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (16/3/2022), dilansir Tribunnews.com.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, sebelumnya juga telah mendesak Polri agar turun tangan.
Lantaran, kata Mahfud, apa yang disampaikan Saifuddin telah menyulut kemarahan banyak orang.
"Waduh itu bikin gaduh itu, itu bikin banyak orang marah. Oleh sebab itu saya minta kepolisian itu segera menyelidiki itu," kata Mahfud dikutip dari YouTube Kemenko Polhukam.
Senada dengan Mahfud MD, Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, juga meminta pihak kepolisian segera menangkap Saifuddin Ibrahum.
Tak hanya itu, Yandri juga mengecam pernyataan Saifuddin yang menyebut pesantren sebagai sumber teroris.
Ia menilai perkataan Saifuddin tersebut telah menyakiti hati ulama dan kiai yang berjuang mendidik para santri.