Alasan Softbank Batal Suntik Proyek IKN, Bukan karena Politik
Berikut penjelasan Perusahaan telekomunikasi dan media dari Jepang, SoftBank Group terkait batalnya pendanaan dalam proyek IKN Nusantara.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Representative Director & Chairman SoftBank Corp Ken Miyauchi membeberkan alasan perusahaan asal Jepang ini mundur dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Ken membantah adanya anggapan pembatalan investasi perusahaannya karena situasi politik di Indonesia saat ini.
Ia mengatakan, batalnya Softbank dari proyek pembangunan IKN lantaran alasan bisnis.
Softbank memiliki pertimbangan dalam hal Return of Investment (ROI) atau tingkat pengembalian investasi.
"Return of Investment adalah alasan utama kami mundur dari proyek yang dimaksud. Dari segi waktu dan besar return investment itu sendiri," tegas Ken melalui keterangan tertulisnya, dilansir Kompas.com, Sabtu (19/3/2022).
Baca juga: Softbank Batal Suntik Proyek IKN, Anggaran Negara Bakal Bengkak?
Ken menyebut ada rencana pengalihan pendanaan investasi di Indonesia.
Investasi yang direncanakan untuk proyek pembangunan IKN, akan dialihkan ke proyek investasi lainnya di Indonesia.
Pihaknya akan tetap mendukung pengembangan perusahaan rintisan di Indonesia.
Salah satu provinsi yang menjadi target SoftBank berinvestasi adalah Provinsi Sumatera Barat.
Baca juga: Batal Inves di IKN, Nama Bos SoftBank Langsung Dihapus dari Dewan Pengarah
"Kami tetap akan melakukan investasi di Indonesia tetapi tidak melalui pendanaan proyek pembangunan IKN,"
"Informasi dari founder kami Masayoshi Son, dalam waktu dekat akan ada rencana pengalihan pendanaan proyek pembangunan IKN yang dialihkan ke pendanaan pembangunan tingkat provinsi di Indonesia,"
"Seperti contohnya provinsi Sumatera Barat yang saat ini sedang kami telusuri potensinya," jelas Ken.
Sebagai informasi, SoftBank adalah investor utama di Indonesia.
Sahamnya tersebar di berbagai startup, seperti GoTo dan Grab yang berbasis di Singapura.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.