Nadiem Makarim Ungkap 65 Persen Pelaku Budaya Tak Bekerja Selama Pandemi Covid-19
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan pandemi Covid-19 berdampak buruk untuk dunia kebudayaan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan pandemi Covid-19 berdampak buruk untuk dunia kebudayaan.
Mengutip data UNESCO, Nadiem mengatakan pada Juni 2021, 10 juta pekerja kreatif di seluruh dunia kehilangan pekerjaan.
"Berbagai macam pertunjukan dan festival yang akhirnya tutup, museum dan galeri tutup secara massal. Bahkan 13 persen dari museum dan galeri tutup secara permanen," ucap Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode Kedelapan Belas: Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana, Rabu (23/3/2022).
Menurut Nadiem, pandemi Covid-19 memiliki dampak jangka panjang terhadap ekosistem kebudayaan.
Riset Dirjen Kebudayaan mencatat kegiatan kebudayaan di Indonesia mengalami penurunan yang sangat besar.
Baca juga: WBI Gaungkan Kelestarian Budaya Indonesia
"65 persen dari pelaku budaya tidak bekerja selama pandemi ini. 70 persen ruang publik dan organisasi kebudayaam tidak bisa aktif, tidak ada aktivitas dan pendapatan pelaku budaya turun sebesar 70 persen," ungkap Nadiem.
Menurut Nadiem, kebudayaan menjadi sektor yang sangat terpukul oleh adanya pandemi Covid-19.
"Saya tidak melihat sektor lain yg lebih terpukul daripada sektor kebudayaan. Ini menjadi concern kita bersama," kata Nadiem.
Seperti diketahui, Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan Dana Abadi Kebudayaan sebagai Merdeka Belajar Episode Kedelapan Belas: Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana.
Baca juga: Nadiem Makarim: Aspek Ekspresi Budaya Indonesia Masih Rendah
Dana Indonesiana, kata Nadiem, untuk membantu pemulihan kegiatan pemajuan kebudayaan yang terdampak pandemi.
“Dengan Dana Indonesiana, pemerintah berupaya untuk hadir dan bergerak bersama masyarakat untuk memulihkan kebudayaan dari situasi pandemi dan mendorong pemajuan kebudayaan dengan dukungan dana abadi yang sifatnya lebih stabil dan berkelanjutan," ujar Nadiem.