Penutupan EDM-CSWG, Isu Prioritas Lingkungan Hidup Didukung G20 dan Organisasi Internasional
Respon positif dari para delegasi G20 EDM dan organisasi internasional yang hadir atas hasil dialog yang berlangsung selama dua hari.
Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Hasanudin Aco
Selain itu, keterkaitan isu kelautan (ocean) dan perubahan iklim, serta mobilisasi dukungan (pendanaa, riset, teknologi dan peningkatan kapasitas juga mendapatkan dukungan kuat delegasi G20.
Komitmen Global Penanganan Perubahan Iklim
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dhewanthi selaku Co-Chair G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDMCSWG) mengatakan, dalam pertemuan atau sesi terakhir jelang penutupan, semua delegasi negara G20 yang hadir mendukung elemen-elemen diskusi yang merupakan penjabaran dari tiga agenda prioritas G20 EDM-CSWG.
Hasil pertemuan ini merupakan sinyal positif dalam proses penyusunan communiqué G20 tingkat menteri bidang lingkungan hidup dan perubahan iklim berkelanjutan. Hasil tersebut akan dibahas lebih lanjut pada tahapan pertemuan EDM-CSWG selanjutnya yang diagendakan dilaksanakan Jakarta, pada bulan Juni dan Bali, bulan pada Agustus.
Laksmi mengungkapkan jika para delegasi G20 bidang lingkungan hidup dan Perubahan iklim (EDM-CSWG) mengharapkan agar communiqué yang disepakati nanti memiliki pesan kuat mengajak masyarakat global laksanakan agenda global yang telah disepakati terkait penanganan masalah lingkungan hidup dan pengendalian perubahan iklim.
“Negara-negara G20 juga menyarankan dan berharap di dalam komunike tersebut nanti dapat memberikan pesan yang kuat tidak hanya kepada G20, tetapi juga kepada dunia, bahwa forum G20 secara serius, secara bersama-sama tetap berkomitmen dan memimpin pelaksanakan agenda-agenda lingkungan hidup dan perubahan iklim global yang telah ada,” ujar Laksmi.
Laksmi memberikan contoh beberapa komitmen masyarakat dunia, seperti agenda menangani marine plastic litter, isu pengelolaan air, dan pengendalian perubahan iklim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca lewat target yang lebih ambisius, seperti yang dibahas pada COP 26 UNFCCC di Glasgow tahun lalu.
“Jadi semua berharap proses pembentukan communiqué selanjutnya pada pertemuan EDMCSWG kedua dan ketiga berjalan dengan baik, dan pada puncaknya di tingkat menteri bisa menghasilkan dokumen communiqué yang kuat dan juga mempunyai rencana aksi yang bisa di implementasikan,” tutur Laksmi.
Communiqué tingkat menteri nanti akan menjadi masukan bagi penyusunan deklarasi para pemimpin G20 di Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan diselenggarakan pada November 2022.