Presidensi G20, Momentum Indonesia Kuatkan Peran Hentikan Epidemi TBC Dunia 2030
Indonesia menjadi negara ketiga di dunia dengan kasus TB terbanyak setelah India dan China, dengan jumlah kasus sebanyak 824.000.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit Tuberkulosis (TB) menjadi salah satu dari 10 penyakit menular paling mematikan di dunia.
Berdasarkan laporan Global Tuberculosis Report yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, ada 9,9 juta kasus TB di dunia.
Indonesia menjadi negara ketiga di dunia dengan kasus TB terbanyak setelah India dan China, dengan jumlah kasus sebanyak 824.000.
"Tadinya, jumlah kasus dan kematian akibat TB sudah turun di wilayah kerja WHO Asia Tenggara sepanjang 2018-2019. Hingga pada 2020 pandemi Covid-19 menurunkan pencapaian penanggulangan TB," ujar Prof dr Tjandra Yoga Aditama, Direktur Program Pasca Sarjana Universitas YARSI, Sabtu (26/3/2022).
Dia menjelaskan, Global Tuberculosis Report 2021 secara tegas memperingatkan kita agar kembali berkomitmen dalam penanganan TB.
Dalam kesimpulan laporan tersebut disebutkan dunia saat ini notabene jauh dari jalur yang benar untuk penanggulangan TB, dengan catatan orang yang didiagnosis TB berkurang, korban meninggal pun meningkat akibat TB.
Baca juga: Menko PMK: Angka Tuberkolosis di Kabupaten Madiun Relatif Rendah
Menurut Prof Tjandra, momentum Indonesia sebagai presidensial konferensi tingkat tinggi G20 menjadi titik krusial untuk membahas serta menetapkan langkah-langkah penanggulangan TB secara global dan juga di Indonesia.
G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.
Salah satu rangkaian forum tingkat tinggi yang diselenggarakan tahun ini di Indonesia adalah Health Working Group Meeting (HWG) I yang akan berlangsung di Yogyakarta pada 28-30 Maret 2022 mendatang.
Selain membahas tentang arsitektur kesehatan global sebagai salah satu agenda utama G20 tahun ini, forum HWG I G20 ini juga akan membahas TB secara khusus pada side event yang akan berlangsung 29-30 Maret 2022.
"Apa yang bisa kita hubungkan antara TB dengan presidensi G20 yang saat ini berlangsung di Indonesia? Pertama, tentunya pada G20 ini nantinya kita ingin agar investasi untuk penanggulangan TB di dunia maupun di Indonesia secara angka bisa disepakati di akhir pertemuan G20. Ini agar TB di dunia maupun di Indonesia bisa segera tereliminasi di 2030," ujar Prof Tjandra.
Menurut data organisasi The Golbal Fund, dampak bencana Covid-19 berimbas cukup signifikan pada investasi melawan TB secara global.
Pada 2020 saat pandemi Covid-19 pertama kali melanda dunia, angka perawatan drug-resistant TB pada negara-negara yang mendapat investasi dari Global Fund, turun sebesar 19 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.