Presiden Jokowi Tidak Ingin Politik Identitas Terjadi Lagi di 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan suhu politik biasanya menghangat menjelang Pemilu.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan suhu politik biasanya menghangat menjelang Pemilu.
Ia berharap masyarakat tidak terprovokasi oleh kepentingan kepentingan politik tertentu.
"Menjelang kontestasi politik biasanya suhu menghangat, tapi jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh kepentingan politik yang tidak bermanfaat," kata Jokowi dalam rapat terbatas persiapan Pemilu dan Pilkada serentak 2024, pada Ahad, (10/4/2024).
Oleh karenanya Presiden meminta dilakukan edukasi dan pendidikan politik yang masif pada masyarakat dan para kontestan agar pesta demokrasi berjalan dengan baik. Terutama agar masyarakat tidak terpecah belah karena Pemilu.
"Jangan membuat isu politik yang tidak baik, terutama politik identitas yang mengedepankan isu-isu SARA, kita memiliki pengalaman yang tidak baik dalam pemilu-pemilu sebelumnya, saya harapkan tidak terjadi di Pemilu 2024," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Presiden menekankan jajarannya untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa Pemilu akan digelar sesuai jadwal yakni 2024.
"Karena kita jelas sepakat Pemilu akan dilaksanakan Februari 2024 dan Pilkada serentak di November 2024," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi akan Lantik Komisioner KPU-Bawaslu 12 April
Presiden tidak mau lagi ada spekulasi penundaan Pemilu, perpanjangan masa jabatan, atau tiga periode.
"ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi yang isunya beredar di masyarakat pemerintah tengah melakukan penundaan pemilu, atau spekulasi perpanjangan jabatan Presiden dan yang berhubungan dengan tiga periode," katanya.