Terekam Video, Kadiv Humas Polri Sebut Ada Kelompok Anarko Susupi Demo Mahasiswa di Sejumlah Wilayah
Aksi demonstrasi mahasiswa di sejumlah wilayah diduga disusupi oleh kelompok anarko.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi demonstrasi mahasiswa di sejumlah wilayah diduga disusupi oleh kelompok anarko.
Kemunculan mereka terekam melalui video aksi unjuk rasa yang banyak tersebar di sosial media.
Demikian disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Menurutnya, pihaknya kini masih mendalami dugaan adanya kelompok anarko yang turut menyusupi aksi demo mahasiswa.
"Kalau saya melihat dari beberapa kutipan video yang dikirim dari wilayah yang saat ini juga masih didalami oleh Polda Metro Jaya, kelompok-kelompok anarko masuk ke situ dari identitas bajunya, kemudian kekhasannya dia. Ini yang masih didalami rekan-rekan Polda Metro Jaya dan juga beberapa wilayah," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/4/2022).
Dedi mengungkapkan pihaknya sedari awal sudah mengingatkan mengenai adanya pihak yang menyusupi aksi mahasiswa.
Sebab, hampir setiap aksi selalu ada kelompok yang menyusup untuk membuat tindakan anarkis.
Baca juga: Sebut Pengeroyokan Ade Armando Direncanakan, IPW Minta Polri Usut Pihak yang Menunggangi Demo BEM SI
"Dari awal Mabes Polri sudah mengingatkan jangan sampai terjadi penyusupan yang tidak kita inginkan. Kita sudah mewarning dan mahasiswa sudah melakukan protek dengan cukup baik, tapi dalam setiap demo pada kenaytaannya selalu ada yang disusupi orang-orang yang tidak bertanggungjawab sehingga melakukan tindakan anarkis," ungkap Dedi.
Namun begitu, Dedi menambahkan pengendalian unjuk rasa juga telah berjalan dengan baik.
Sejauh ini, mayoritas daerah telah menyelesaikan aksi unjuk rasa.
"Secara umum untuk pengedalian unjuk rasa pada hari ini dapat dikendalian dengan baik. Kemudian di beberapa wilayah ada beberapa kejadian atau insiden namun insiden tersebut bisa dengan cepat dikendalikan aparat keamanan dengan baik," pungkasnya.