Ade Armando Dikeroyok Saat Demo 11 April, Adian Napitulu: Isu Asli Tertutupi Kekerasan
Pegiat Media Sosial sekaligus akademisi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menjadi korban luka-luka dalam aksi demo BEM SI 11 April 2022.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pegiat Media Sosial sekaligus akademisi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menjadi korban luka-luka dalam kericuhan aksi demo di Gedung DPR RI kemarin, Senin (11/4/2022).
Mantan aktivis 1998 yang juga Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Adian Yunus Yusak Napitupulu atau akrab disapa Adian Napitupulu memberi respons terkait insiden tersebut.
Adian menilai adanya kekerasan yang menimpa Ade bisa menutupi isu asli yang ada di lapangan.
Sehingga menurutnya, justru akan merugikan mahasiswa sebagai peserta aksi.
Baca juga: Soal Ade Armando Dikeroyok hingga Babak Belur, FISIP UI Minta Polisi Usut Tuntas
Baca juga: Profil Ade Armando, Dosen UI yang Babak Belur dalam Aksi Demo 11 April
"Nah menurut saya akibat dari peristiwa kekerasan di lapangan, isu atau tuntutan mahasiswa bisa tertutupi oleh isu kekerasannya,"
"Tuntutan mahasiswa kan ada beberapa nih, tiga periode, BBM, minyak goreng, ekonomi, stabilisasi harga dan sebagiannya dalam pemberitaan berikutnya akan tertutupi dengan kekerasan yang terjadi,"
"Itu menurut saya tidak menguntungkan bagi mahasiswanya sendiri," kata Adian, dikutip dari kanal YouTube metrotvnews, Selasa (12/4/2022).
Lebih lanjut, soal isu adanya penyusup dalam aksi kemarin, ia menilai hal tersebut tidak bisa disimpulkan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.
"Untuk sampai pada kesimpulan atau tidak itu tidak bisa sembarangan ya, butuh pembuktian,"
"Tadi disampaikan Kapolda, ia harus membuktikan, jika betul ada penyusupan siapa dan kelompoknya apa dan sebagaianya,"
Baca juga: Sempat Adu Mulut, Berikut Kronologi Ade Armando Dikeroyok hingga Babak Belur
Menurut Adian untuk mengidentifikasi penumpang gelap tidaklah mudah.
Lantaran kondisi di lapangan tidak saling mengenal.
"Karena ini aliansi kampus ya, jadi tidak saling mengenal satu sama lain,"
"Sehingga mengidentifikasinya juga sulit, nah aksi ini kan seruannya terbuka juga untuk elemen-elemen rakyat lainnya, itu juga semakin sulit mengontrol di lapangan juga," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.