Fakta-Fakta Tersangka Pengeroyok Ade Armando: Bukan Mahasiswa, Ada Motif Dendam di Medsos
Berikut fakta-fakta tersangka pengeroyok Ade Armando di mana bukan mahasiswa hingga ada motif dendam di media sosial.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Inza Maliana
Zulpan menyebut tersangka atas nama Komarudin melakukan pemukulan kepada Ade Armando karena terprovokasi situasi massa di lokasi demo.
“Komarudin melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi di TKP. Dia lantas ikut untuk menghajar korban saat demo di DPR,” ujar Zulpan.
Kemudian, untuk tersangka bernama Muhammad Bagja, kata Zulpan, mengaku mengeroyok karena kesal akan aktivitas Ade Armando di media sosial.
“Adapun Muhammad Bagja sampaikan dalam pemeriksaan kesal dengan apa yang selama ini disuarakan (status) korban dalam media sosial,” jelasnya.
Baca juga: Pihak RS Siloam Enggan Beberkan Kondisi Ade Armando Pasca Dikeroyok Massa
Diketahui, sejauh ini polisi telah menangkap tiga tersangka pengeroyokan Ade Armando.
Tersangka tersebut masing-masing ditangkap di Jakarta Selatan, Bogor, dan Serpong Banten.
Selain itu, tiga tersangka lain masih diburu yaitu atas nama Ade Saputra, Abdul Latip, dan Abdul Manan.
Polda Metro Jaya juga telah menangkap Arif Pardiani.
Diketahui, Arif adalah orang yang merekam video selfie sambil berkata bahwa Ade Armando telah meninggal dunia.
Dalam video itu, Arif juga menyatakan polisi menembaki massa yang berdemo akibat pengeroyokan terhadap Ade Armando.
“Ade Armando dah mati, dikeroyok sama massa. Sekarang kita ditembakin sama polisi,” kata Arif dalam video yang viral tersebut.
Kondisi Ade Armando
Dikutip dari Kompas.com, kondisi dari Ade Armando semakin membaik.
Baca juga: Update Kondisi Ade Armando: Sudah Membaik, Bisa Mengobrol dan Tertawa, tapi Masih Dirawat di HCU
Menurut keterangan Sekretaris Jenderal Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Nong Darol Mahmada, Ade sudah bisa berkomunikasi.