Kuasa Hukum Minta Polisi Cari Orang yang Lucuti Celana Ade Armando
Kuasa hukum Ade Armando, Aulia Fahmi, meminta polisi mencari orang yang memeloroti celana kliennya saat terjadi pengeroyokan di depan Gedung DPR RI,
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Ade Armando, Aulia Fahmi, meminta polisi mencari orang yang memeloroti celana kliennya saat terjadi pengeroyokan di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Saat ini, Aulia mengaku telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk memverifikasi wajah pelaku.
"Ada yang membuka celana tuh di sana, itu juga kita lagi koordinasi ke Polda supaya bisa terverikasi wajahnya. Memang dari video kan keliatan dari belakang ya," kata Aulia, Kamis (14/4/2022).
Aulia menambahkan, berdasarkan keterangan dokter, kandung kemih Ade Armando juga diinjak dan ditendang.
"Kandung kemihnya setelah dicek ke dokter ada yang injak dan tendang," ujar dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap empat orang tersangka pengeroyokan terhadap Ade Armando.
Mereka adalah Muhammad Bagja, Komarudin, Dhia Ul Haq, dan Abdul Latip.
Muhammad Bagja ditangkap di kawasan Jakarta Selatan, sedangkan Komarudin diciduk di Jonggol, Jawa Barat.
Sementara itu, Dhia Ul Haq diringkus di pondok pesantren di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, dan Abdul Latip ditangkap di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Selain ketiganya, polisi juga menangkap tersangka bernama Arif Pardiani yang diduga sebagai provokator dalam kasus ini.
Kini tersisa satu tersangka yang masih buron, yakni Ade Purnama.
Sebelumnya, massa aksi 11 April 2022 berdemonstrasi di depan Gedung DPR. Namun, di tengah orasi berlangsung terdapat beberapa orang yang mengeroyok Ade.
Diduga pelaku adalah bagian dari demonstran yang tak puas dengan massa mahasiswa yang membubarkan diri usai ditemui perwakilan Anggota DPR.
Sebelum mengeroyok Ade, beberapa massa sempat memprovokasi para mahasiswa dengan lembaran botol minuman.
Terlihat dalam video yang beredar di media sosial Ade dikeroyok bahkan ditelanjangi.
Ade tak berkutik dan terjebak di tengah-tengah massa yang mengeroyoki tanpa perlindungan.
Selain dipukuli, Ade yang hadir bersama kelompok Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) kewalahan dan jadi bulan-bulanan massa yang terlihat marah.
"Bunuh, bunuh Ade Armando," teriak massa yang anarkis itu.
Sosok Perwira Polisi yang Berhasil Selamatkan Ade Armando
Insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando berlangsung sekitar 10 menit di depan pagar Gedung DPR/MPR, Jakarta pada Senin (11/4/2022).
Polisi yang mendengar ada keributan itu segera membelah kerumunan dan berusaha menyelamatkan pria yang dikeroyok.
Baca juga: Ade Armando Babak Belur dalam Kericuhan Aksi di Gedung DPR RI, Celananya Hilang
Seorang perwira polisi kemudian memberanikan diri memasuki kerumunan dan mencegah aksi main hakim sendiri itu terjadi.
Dialah Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heryatno.
Dikutip dari Warta Kota, Setyo mendekati kerumunan itu lalu sesegera mungkin menggendong Ade Armando untuk dibawa menjauh dari lokasi.
Namun saat Ade Armando digendong, massa tetap melempari botol dan batu ke arah pegiat media sosial itu,
Barisan polisi ini berusaha melindungi komandan yang tengah menyelamatkan Ade Armando.
"Minggir-minggir kasih jalan kasih jalan," tuturnya.
Setelah berhasil menyelamatkan Ade Armando, polisi justru mendapat perlawanan dari massa aksi yang ada di sana.
Alhasil beberapa anggota polisi mendapat pukulan dan lemparan batu serta botol dari massa.
Dari pintu kecil itu, anggota polisi masuk secara bergantian ke dalam halaman lingkungan kantor DPR/MPR
Tak lama polisi melesatkan gas air mata ke massa perusuh, tapi bukannya kabur massa justru melempari batu polisi.
Dari arah dalam polisi terus menembakkan gas air mata dan membuat massa kocar kacir.
Sosok Wakapolres
Sebelum menjabat Wakapolres Jakarta Pusat, AKBP Setyo pernah dipercaya menjabat posisi penting di Polri.
Prestasinya membanggakan.
AKBP Setyo pernah menjabat sebagai Kapolres Pacitan dan Kanit I Subdit III Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri.
Alasan Ade Armando datangi demo
Berdasarkan pantauan di lokasi, Ade Armando tiba sekitar pukul 12.30 WIB.
Ade tampak menggunakan kaos berwarna hitam.
Dosen Fisip Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan bahwa dirinya datang ke lokasi aksi unjuk rasa untuk mendukung demo mahasiswa pada hari ini.
"Saya tidak ikut demo, saya mantau. Dan ingin menyatakan saya mendukung (demo mahasiswa)," kata Ade di Jakarta pada Senin (11/4/2022).
Lebih lanjut, Ade mengungkapkan alasannya mendukung demo mahasiswa kali ini.
Ade mendukung ihwal gugatan mahasiswa tersebut agar tidak ada perpanjangan masa jabatan presiden.
"Mau dukung kalau gugatannya adalah agar tidak diperpanjang supaya dihentikan tiga periode saya setuju," ujar Ade.
Ade menambahkan amendemen UUD 1945 untuk memperpanjang masa jabatan presiden tidak pantas dilakukan.
Terlebih, adanya demonstrasi mahasiswa pada hari ini seharusnya menjadi pesan penting bagi partai politik yang mendukung penundaan Pemilu 2024.
Ade Armando meyakini jika wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden terus digaungkan, bukan tak mungkin gelombang penolakan akan semakin besar.
"(Alasannya) enggak pantes. Artinya sekarang sudah ramai, padahal baru 2022. Kalau harus diubah amandemen kan butuh waktu," kata Ade. (*)
Artikel ini sudah pernah tayang di TribunJakarta dengan judul Kuasa Hukum Minta Polisi Cari Pelaku yang Peloroti Celana Ade Armando