Menko PMK: 1 dari 10 Pemuda Indonesia Alami Gangguan Mental Emosional
Muhadjir Effendy mengungkapkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh anak usia sekolah dan remaja di Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengungkapkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh anak usia sekolah dan remaja di Indonesia.
Muhadjir mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 tentang kesehatan dan gizi anak dan remaja.
"Jadi anak-anak kita di usia sekolah dan remaja sebanyak 41 persen tidak pernah sarapan," ucap Muhadjir dalam Peluncuran RAN Pijar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (19/4/2022).
Baca juga: Pakar Psikologi Forensik Sebut Korban Investasi Bodong Perlu Rehabilitasi Psikis
Sementara anak usia sekolah dan remaja yang menderita anemia sebanyak 32,0 persen.
Lalu yang beraktivitas kurang dan pola makan yang tidak sehat mencapai 58,3 persen.
"Satu dari 10 pemuda usia 15 sampai 24 tahun memiliki gangguan mental emosional, dan obesitas umur 7 sampai 12 sebanyak 12 persen," ungkap Muhadjir.
Selain itu, Muhadjir mengungkapkan 3,2 persen kalangan pelajar dan mahasiswa menggunakan Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya).
"Selain itu diketahui bahwa 3,2 persen kalangan pelajar dan mahasiswa di Indonesia menggunakan data Napza, data BNN 2019," ucap Muhadjir.
Persoalan kedua, kata Muhadjir, terkait dengan kekerasan di sekolah, rumah dan lingkungan sekitar.
Dirinya mengungkapkan 20 persen remaja usia 13 sampai 17 tahun pernah mengalami perundungan.
Kemudian isu yang ketiga yaitu kekerasan berbasis gender, perundungan berbasis cyber, pekerja anak dan resiko terpengaruh oleh paham paham radikal yang berbahaya
Berdasarkan data Unicef tahun 2020, 45 persen anak usia 14 sampai 20 tahun mengalami perundungan berbasis cyber sepanjang tahun 2020.
Lalu permasalahan keempat yaitu terkait akses dan kualitas pendidikan dan keterampilan.
Tercatat hanya 73 persen remaja usia 16 sampai 18 tahun dan 26 persen remaja usia 19 sampai 24 tahun yang saat ini masih bersekolah, terdapat 72,5 persen penduduk penduduk penyandang disabilitas .
"Sekali lagi penduduk penyandang disabilitas sebanyak 72,5 persen berusia 7 sampai 18 tahun yang ke sekolah dan hanya 26,6 persen sekolah inklusi dari total jumlah sekolah yang ada di Indonesia," pungkas Muhadjir.