Pemerintah Imbau Kegiatan Halalbihalal Lebaran Digelar Tanpa Makan dan Minum
Soal kegiatan halal bi halal lebaran, pemerintah mengimbau acara digelar tanpa makan dan minum.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah mengizinkan kegiatan silahturahmi halalbihalal saat perayaan lebaran tahun ini.
Namun, tentu dalam pelaksanaannya masyarakat harus disiplin menerapkan protolo kesehatan.
Tak hanya itu, pemerintah juga mengimbau halalbihalal lebih baik digelar tanpa makan dan minum.
Baca juga: Tips Aman Jalani Vaksinasi Covid-19 saat Puasa
Pun, makan dan minum tetap diadakan, masyarakat diminta menjaga jarak dan menyesuaikan kapasitas tempat acara.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi persnya terkait evaluasi PPKM, Senin (19/4/2022).
"Bapak Presiden memberi catatan, terutama untuk kegiatan halalbihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau tidak ada makan minum," kata Airlangga, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
"Makan minum pun ahrus sesuai jarak dan tempat," lanjutnya.
Selain itu, kata Airlangga, Presiden meminta kegiatan di tempat hiburan dan keramaian dilaksanakan dengan protokol kesehan dan kapasitas tempat.
Baca juga: Imbas Pandemi Covid-19, Imunisasi Dasar Lengkap Baru Mencapai 58,4 Persen per Oktober 2021
Airlangga meminta masyarakat agar tidak memanfaatkan libur panjang lebaran dengan pergi ke luar negeri.
Disebutkannya, saat ini ada negara yang mengalami kenaikan kasus Covid-19.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan Covid-19 meski situasi Indonesia semakin membaik.
"Adanya libur panjang lebaran, masyarakat diimbau tidak berpergian luar negeri. Kita ketahui situasi di negara lain tidak sama dengan Indonesia, sehingga ada potensi (penularan virus) dari luar negeri."
"Dengan demikian, ini menjadi peringatan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Kita harus waspada," jelas Airlangga.
Lebaran Boleh tapi Masyarakat Tetap Waspada
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Menkes menjelaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk tetap hati-hati terhadap potensi kenaikan kasus Covid-19 selama libur Idul Fitri 2022.
Hal ini mengingat sejumlah negara mengalami kenaikan kasus Covid-19 yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.
"Sangat baik kalau kita tetap hati-hati dan waspada. Kenapa? Karena tetap banyak yang kita belum ketahui dari virus ini dan beberapa negara tetangga, negara besar seperti China, Hongkong, kasusnya masih naik tinggi," kata Menkes Budi, Senin (18/4/2022) sebagaiman diberitakan Tribunnews.com.
Baca juga: Untuk Pertama Kali, Kasus Harian Covid-19 di China Tembus 29.000
Menkes mengatakan bahwa aktivitas masyarakat bisa mengarah menuju normal namun harus dilakukan dengan hati-hati.
Jangan sampai muncul sifat sombong dan jumawa dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Jadi tetap arahan dari bapak presiden kita harus hati-hati dan waspada, jangan sombong dan jumawa. Kita bisa melakukan pergerakan dengan lebih normal tapi tetap harus hati-hati dan waspada," katanya.
Salah satunya kata Menkes, yakni disiplin dalam menggunakan masker.
Indonesia menurutnya tidak perlu mengikuti negara lain yang agresif menerapkan bebas masker, yang akhirnya kasus Covid-19 naik lagi.
"Kita jaga terus disiplin memakai masker tidak usah terlalu terburu-buru mengikuti negara-negara lain yang terlampau agresif, tapi kemudian malah naik lagi karena sayang, momentum perbaikannya sudah kita capai. Dan ini juga akan sangat mendorong momentum pertumbuhan ekonomi kedepannya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Taufik Ismail)