Anis Matta: Gerakan Mahasiswa Jadi Alarm Kesulitan Ekonomi yang Dihadapi Masyarakat Indonesia
Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta mengatakan gerakan mahasiswa menjadi alarm zaman dari kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta mengatakan gerakan mahasiswa menjadi alarm zaman dari kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Ia menyaksikan bahwa apa yang dilakukan mahasiswa Indonesia sangat berbeda dengan apa yang dilakukan mahasiswa di negara lainnya.
Menurutnya gerakan mahasiswa Indonesia dalam sejarah politik Indonesia selalu menjadi gerakan moral, sebagaimana gerakan yang terjadi tahun 1966 dan 1998.
“Ada catatan dari kami terkait demo mahasiswa 11 April lalu, yang pertama terkait sebaran. Sebarannya merata di semua provinsi di seluruh Indonesia bahkan sampai ke kabupaten/kota. Ini menunjukkan bahwa representasi mahasiswa atas situasi masyarakat benar-benar nyata,” ujarnya dalam talkshow bertajuk ‘Mengukur Nafas Gerakan Mahasiswa Indonesia’, Rabu (20/4/2022).
Menurutnya, Gerakan Mahasiswa Indonesia bisa dibilang gerakan nasional yang membawa perubahan politik, dimana beberapa tuntutan mahasiswa dalam beberapa isu dikabulkan.
Baca juga: Mahasiswa Kembali Berunjuk Rasa Besok di Jakarta, Polisi akan Rekayasa Lalu Lintas di Tiga Lokasi
Karena itu, menurut Anis, wibawa moral mahasiswa di Indonesia sangat besar dan mungkin sangat berbeda dengan wibawa moral mahasiswa di negara lain.
“Disebabkan sejarah moral mahasiswa kita, di sejarah politik kita yang selalu hadir pada saat persimpangan sejarah yang sangat rumit,” kata Anis.
Menurutnya, gerakan mahasiswa kali ini walaupun pintu masuknya adalah isu penolakan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan, sebenarnya ada isu yang jauh lebih besar yaitu masalah kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Setelah pandemi Covid-19, dunia dikejutkan dengan perang di Ukraina.
Anis mengatakan dampak perang ini, walaupun tidak secara langsung, Indonesia akan terkena dan merasakan dampak secara tidak langsung.
Misalnya dampak inflasi kenaikan harga yang dipicu kenaikan bahan energi, yang secara otomatis berdampak pada harga pangan pun turut dirasakan di Indonesia.
Baca juga: Ikut Aksi Lampung Memanggil, Sebagian Mahasiswa Pingsan Karena Kelelahan
Bahkan sudah berapa pemerintahan yang jatuh, yang semua berhubungan dengan perang di Ukraina, seperti jatuhnya PM Pakistan Imran Khan, dan gagal bayarnya Sri Lanka, dan ini terus berlanjut di berbagai belahan negara yang lain.
“Dalam situasi sekarang, gerakan mahasiswa ini muncul. Membunyikan alarm zaman dan memulai babak baru dalam krisis yang kita hadapi,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Gelora itu juga menyaksikan fenomena banyaknya ibu-ibu yang ikut memberikan dukungan moral kepada mahasiswa pada demo yang lalu.
Menurutnya, gerakan kali ini tampaknya mahasiswa tidak akan sendirian.
“Terlepas dari sikap mahasiswa nanti membuka dialog atau tidak dengan pemerintah, menurut saya itu masalah teknis. Karena masalah yang terjadi itu permanen, yaitu krisis ekonomi yang berlanjut dan semakin berat. Dan sekarang dipicu lebih dalam lagi oleh inflasi,” ujarnya.