Hari Kartini, Kaum Perempuan Wajib Sadari Pentingnya Pengembangan Kesehatan Mental
Tuntutan pekerjaan maupun beban sebagai ibu yang harus bisa menjalani perannya secara baik dapat menimbulkan tekanan, sehingga banyak yang stress.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
Hal itu karena mereka memiliki empati yang lebih tinggi, sehingga dapat melengkapi kaum laki-laki yang cenderung lebih menggunakan logika dalam mengambil keputusan.
"Perempuan juga bisa lebih terbuka dan komunikatif sehingga hubungan dalam pekerjaan lebih positif," jelas Analisa.
Baca juga: Hari Kartini, Pemberdayaan Perempuan Harus Terus Digaungkan
Analisa menambahkan, saat perempuan bekerja dalam perusahaan, mereka dapat berperan sebagai pengambil keputusan yang dapat menambah profit perusahaan.
Ia bahkan menjuluki perempuan sebagai kaum yang multitasking karena dapat menjalani dua peran sekaligus dalam waktu yang bersamaan.
"Kemampuan multitasking yang dimiliki perempuan juga memungkinkan perempuan dapat tetap fokus dalam pekerjaannya dan juga mengurus rumah tangga sekaligus," tegas Analisa.
Para perempuan yang bekerja di masa pandemi virus corona (Covid-19) ini tentunya memiliki peran dan tantangan yang berlipat ganda, yakni melakukan pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi pandemi serta menjadi ibu bagi anak-anaknya di rumah.
Peran yang berlipat ganda inilah yang akhirnya mempengaruhi kondisi psikologis mereka, terutama dalam hal pekerjaan.
Oleh karena itu, diperlukan pemberdayaan secara psikologis dalam menghadapi perubahan ini.
Sehingga performa mereka dalam bekerja tidak terganggu lantaran dapat meningkatkan sense of personal control yang akan memotivasi mereka dalam bekerja untuk mendapatkan hasil yang positif.
Menurutnya, agar tetap bisa fokus menjalani peran dan melawan stigma yang ada pada masyarakat, ada beberapa karakter yang wajib dimiliki kaum perempuan.
"Yang pertama adalah self care, di mana kita harus mengapresiasi diri sendiri, baik secara fisik, psikis dan spiritual. Kedua, terus mengeksplor diri sendiri dan juga mengolah kemampuan yang kita miliki. Terakhir, perempuan juga harus memiliki growth mindset, di mana kita percaya bahwa kemampuan kita dapat dikembangkan melalui dedikasi, kerja keras, dan juga feedback dari orang lain," papar Analisa.
Baca juga: Hari Kartini, Iriana Jokowi Berikan 514 Penghargaan Bagi Perempuan Indonesia se-Tanah Air
Perempuan juga diharapkan bisa melakukan manajemen stress, dengan kembali menentukan tujuan awal mereka dalam menjalankan peran gandanya, baik itu bekerja maupun mengurus rumah tangga.
Konsep baru seperti Work-Life Harmony pun harus diterapkan, bukan Work-Life Balance.
Begitu pula dengan pekerjaan dan kehidupan yang seharusnya tidak dipisahkan, namun disinergikan dengan porsi yang tidak selalu harus sama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.