Survei Populi Center: 74,3 persen Responden Tolak Penundaan Pemilu 2024
Hasil survei terbaru Populi Center menunjukkan bahwa mayoritas responden tak setuju Pemilu 2024 ditunda.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei terbaru Populi Center menunjukkan bahwa mayoritas responden tak setuju Pemilu 2024 ditunda.
Sementara itu, sebanyak 15,6 persen responden setuju dengan penundaan Pemilu 2024.
"Saya rasa ini secara sosiologi politik kita bisa tahu bahwa publik sangat mengharapkan ada Pemilu yang berkala dan suksesi 2024 tetap harus akan dilaksanakan," Peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan, dalam rilis survei bertajuk 'Peta Politik Menjelang Pemilu 2024' secara daring, Minggu (24/4/2022).
Di sisi lain, temuan Populi Center juga menunjuklam 47,2 persen responden tidak setuju ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) dihapus.
"Kami tanya apakah anda setuju dengan ambang batas presiden dihapuskan? Itu yang jawab setuju 25,3 persen, tidak setuju 47,2 persen, tidak memahami pertanyaan 21,6 persen dan menolak menjawab 5,9 persen," ucap Rafif.
Rafif menjelaskan, temuan ini menunjukkan bahwa publik menilai presidential threshold masih diperlukan untuk menentukan tokoh-tokoh yang masuk dalam kontestasi Pemilu 2024.
Baca juga: PKPU Tahapan Belum Diketok, Perludem Sebut Wacana Penundaan Pemilu Masih Bisa Digulirkan
Untuk diketahui, metodologi survei tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan aplikasi Populi Center di 120 kelurahan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, dari 21 hingga 29 Maret 2022.
Besaran sampel adalah 1200 responden, dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) denfan Margin of error=+ 2.83% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden dipilih secara acak bertingkat, mulai dari pengacakan untuk Kelurahan, Rukun Tetangga (RT), Keluarga, hingga akhirnya mendapatkan responden terpilih.