Hepatitis Akut Renggut 3 Anak, Anggota DPRD DKI Minta Pemprov Lebih Waspada dan Berhati-hati
Kenneth meminta kepada Pemprov DKI Jakarta harus segera melakukan upaya antisipasi terhadap penyebaran hepatitis akut
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sanusi
"Saya minta fasilitas kesehatan harus menangani langsung bagi masyarakat yang mempunyai gejala-gejala seperti terjangkit hepatitis, jangan bertele-tele dan mempersulit," kata Kent.
Perlu diketahui, Kemenkes RI menjelaskan beberapa gejala hepatitis yang perlu diwaspadai antara lain gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran.
Sejauh ini, penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui.
Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Diduga Menyebar Lewat Saluran Cerna, Ini Gejala dan Langkah Pencegahannya
Pemeriksaan laboratorium diluar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Sementara, gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah) tapi sebagian besar kasus, tidak ditemukan adanya gejala demam.
Sehubungan muncul wabah Hepatitis misterius di tengah Covid-19, Kemenkes RI meminta agar masyarakat tetap waspada terhadap hepatitis akut yang menyerang anak-anak.
Lebih lanjut dia mengimbau untuk tetap, melakukan pencegahan, dengan mematuhi protokol kesehatan.
Sekadar informasi, 3 pasien anak yang meninggal dunia di Indonesia berusia belia dari 2 hingga 11 tahun. Sementara, WHO pertama kali menerima laporan, pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology), pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.