KSAL Terima Anugerahan Ksatria Padma Nusantara di Atas Kapal Perang
Laksamana TNI Yudo Margono menerima penganugerahan Ksatria Padma Nusantara, di atas Kapal Perang KRI Surabaya-591 di Perairan Bali.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono menerima penganugerahan Ksatria Padma Nusantara, di atas Kapal Perang KRI Surabaya-591 di Perairan Bali, Kamis (12/5/2022).
Anugerah Ksatria Padma Nusantara diberikan oleh Puri Blahbatuh Ubud Gianyar kepada KSAL Yudo Margono disaksikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace dan sejumlah unsur Forkopimda Bali beserta tokoh-tokoh adat Bali.
Sebelum berlayar dengan KRI Surabaya 591 terlebih dahulu Perwira Tinggi TNI AL itu menyerahkan bantuan 200 paket sembako kepada nelayan di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.
KRI Surabaya 591 berlayar dari Dermaga Timur Pelabuhan Benoa kemudian berlayar di perairan Bali, pelaksanaan acara dilaksanakan selama di atas perairan Bali.
Kapal perang sepanjang sekitar 120 meter ini berlayar dengan kecepatan sekitar 10 Knot di perairan Bali.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, Puri Blahbatuh merupakan dinasti terakhir Kerajaan Udayana, dan sejak 1.000 tahun lalu telah ikut menjaga keutuhan Nusantara.
Pada masa kerajaan dulu, Raja Blahbatuh menetapkan bunga padma atau teratai berwarna pink sebagai tanda kerhormatan.
Orang yang menerima penghargaan ini tentunya bukan orang sembarangan. Namun pemberian ini atas pertimbangan orang tersebut terbukti berkomitmen dalam menjaga dan melindungi, serta menyejahterakan masyarakat.
Bunga padma dipilih karena dipercayai sebagai simbol kesucian. Memiliki karakter unik, karena hidup di tiga tempat sekaligus.
Akarnya ada di dalam tanah atau lumpur.
Batangnya dalam air dan bunganya selalu berada di atas yakni udara.
Tanpa noda tidak ada kotoran yang bisa menyentuhnya, sehingga bunga ini dijadikan simbol kesucian. (*)