Koalisi Tiga Bersatu, Qodari: Ini Koalisi yang Sempurna, Tinggal Tentukan Capres dan Cawapres
Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei Indo Barometer, Muhammad Qodari, menilai koalisi Tiga Bersatu adalah bentuk koalisi yang paling konk
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei Indo Barometer, Muhammad Qodari, menilai koalisi Tiga Bersatu adalah bentuk koalisi yang paling konkret dan nyata. Koalisi yang diumumkan pada Kamis (12/5/2022) di Jakarta oleh Partai Golkar, PAN dan PPP dianggap sebagai komposisi yang sempurna.
“Dalam koalisi ini ada partai nasionalis, yakni Golkar, lalu partai berbasis Islam tradisional yakni PPP dan Islam modernis yakni PAN,” kata Qodari kepada media.
Qodari melihat ini adalah koalisi yang paling nyata hingga hari ini menuju 2024, karena gabungan ketiga partai itu sudah memenuhi syarat minimal pencalonan Pilpres 2024 mendatang.
Di mana bergabungnya ketiga partai tersebut memiliki kekuatan 148 kursi di DPR RI, jauh melebihi ambang batas Presidential Threshold yang hanya 115 kursi saja.
“Ini saya kira sudah sangat sempurna. Pekerjaan rumah koalisi Tiga Bersatu ini tinggal mencari figur calon presiden dan calon wakil presiden saja,” ucap Qodari.
Ia juga melihat koalisi ini sebagai inisiatif yang sangat tepat. Apalagi jika berbicara dalam hal koalisi menuju Pilpres 2024.
“Jika melihat Pilpres 2024, kita tidak lagi bicara soal popularitas individu tetapi yang lebih penting adalah syarat pengajuan dari partai politik,” ungkap Qodari.
Ia menyebut seorang tokoh atau figur yang memiliki popularitasnya setinggi apa pun tapi kalau tidak punya dukungan politik maka akan percuma saja. “Jadi ini sudah sempurna koalisi yang mereka bentuk,” tambah Qodari.
Berbicara tentang koalisi Tiga Bersatu yang akan fokus mendukung kerja Presiden Joko Widodo, bagi Qodari juga tepat dan tidak menjadi masalah.
“Dari tiga ketum partai tersebut dua diantaranya adalah menteri. Mereka menjalankan ini dalam konteks kepartaian. Ini tidak menjadi kendala, bahkan sebetulnya malah bisa membantu untuk lebih berkonsentrasi, karena PR besar koalisi itu sudah diselesaikan dari sekarang,” tutur Qodari.
Menurut Qodari yang paling rumit justru bagaimana menyusun kerja sama partainya. “Kalau sudah keluar seperti ini (koalisi) maka PR besarnya, seperti kerja sama partai, juga sudah harus selesai pula dibicarakan,” ungkap Qodari.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.