KSPSI Sebut May Day Tidak Ada Aksi Anarkis dan Bakar-Bakaran di GBK-DPR
Andi Gani Nena Wea mengatakan kegiatan May Day telah berlangsung tertib, damai tidak anarkis dan demokrasi yang dewasa.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
Menurutnya, data pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5 persen.
Ia menyatakan bahwa pencapaian ini lebih baik dibanding negara-negara maju lain yang masih terpuruk akibat pandemi.
"Berkat kerjasama rekan-rekan semua di masa sulit saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia, semakin membaik. Ini semua adalah berkat partisipasi, kerja keras, keringat rekan-rekan buruh semua," pungkasnya.
Informasi saja, May Day Fiesta sendiri digelar Partai Buruh bersama KSPI, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI).
Hal ini juga mempertegas atas isu miring yang menyebut acara May Day Fiesta batal karena tak bisa menggunakan Stadion GBK.
May Day Fiesta akan ada 60.000 buruh yang berkumpul di depan Gedung DPR pukul 09.30-12.00 WIB. Kemudian akan long march bergerak ke Stadion GBK.
Dalam May Day Fiesta, massa buruh akan menyuarakan 17 tuntutan sebagai berikut:
1. Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja;
2. Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur), BBM, dan gas;
3. Sahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, tolak revisi UU SP/SB;
4. Tolak upah murah;
5. Hapus outsourcing;
6. Tolak kenaikan pajak PPN;
7. Sahkan RPP Perlindungan ABK dan Buruh Migran;