SEJARAH Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Berikut Tema dan Tujuan Peringatan Harkitnas 2022
Berikut ini sejarah singkat dan tema Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya.
Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Sri Juliati
- Warna Merah: Kuat, berani dan bersemangat yang berkobar.
- Warna Putih: Kedamaian & awal yang baru.
- Warna Biru: Perlindungan dan kenyamanan.
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei
Hari kebangkitan Nasional merupakan peristiwa penting bangsa Indonesia yang memiliki kaitan sejarah dengan organisasi Gerakan Boedi Oetomo.
Dikutip dari Kemendikbud.go.id, Gerakan Boedi Oetomo terbentuk atas keprihatinan sejumlah mahasiswa dengan nasib bangsa yang sudah 300 tahun lebih dijajah Belanda.
Pada waktu itu anggota Boedi Oetomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura.
Gerakan Boedi Oetomo dikenal sebagai gerakan nasionalisme yang memiliki karakteristik di bidang politik yang disebabkan oleh berlangsungnya Perang Dunia I.
Mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari sekolah STOVIA.
STOVIA atau School Tot Opleiding Van Indlandsche Arsten merupakan sekolah kedokteran Bumi Putera yang saat itu di pimpin oleh Dr HF Roll.
Awalnya pembentukan Gerakan Boedi Oetomo dicetuskan oleh Wahidin Soedirohoesodo dan Soetomo.
Wahidin Soediro Hoesodo, adalah seorang dokter lulusan Sekolah Dokter Jawa (dulu kampusnya terletak dekat Rumah Sakit Militer Weltervreden yang sekarang menjadi RSPAD Gatot Subroto) memiliki peranan penting dalam proses berdirinya Boedi Oetomo.
Dr. Wahidin prihatin melihat kondisi masyarakat yang tidak mampu dan kesulitan biaya sehingga tidak dapat merasakan pendidikan formal dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.
Ia memberikan wejangan di hadapan para pelajar STOVIA mengenai pentingnaya pendidikan sebagai sarana untuk membebaskan diri dari keterbelakangan.