Setelah Geruduk Medsos Pejabat Singapura, Massa Pendukung UAS Bakal Datangi Kedubes Singapura
Buntut dideportasi, massa pendukung UAS bakal datangi kedubes Singapura pada hari ini.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kasus dilarangnya Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk Singapura berbuntut panjang.
Setelah pelarangan itu mencuat ke publik, massa pendukung UAS sampai menggeruduk akun media sosial pejabat Singapura hingga instansi pemerintahnya.
Kini, setelah menggeruduk di media sosial, mereka bakal menggelar aksi di Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura di Jakarta pada Jumat (20/5/2022).
Massa tersebut berasal dari kelompok yang mengatasnamakan ormas Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai).
Hal ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan.
Menurut Zulpan, pihaknya telah menerima pemberitahuan adanya aksi sebagaimana terlampir dalam poster tersebut.
"Sudah (menerima pemberitahuan aksi, red)," kata Zulpan kepada Tribunnews, Kamis (19/5/2022) malam.
Namun, Zulpan tak merinci perihal pengerahan personel polisi untuk pengamanan aksi yang rencananya digelar usai salat Jumat itu.
Sebelumnya, Poster mengatasnamakan ormas Perisai viral di media sosial.
Dalam tuntutannya, Perisai mengancam mengusir Dubes Singapura karena telah melecehkan UAS.
Dalam seruan dari ormas tersebut, pihak Perisai memprotes keras Pemerintah Singapura karena UAS ditolak masuk negaranya dengan alasan Not to Land.
Baca juga: Terkait Singapura Tolak Kedatangan UAS, Kemlu RI Buka Suara
Baca juga: Soal UAS Ditolak Masuk Singapura, Komisi I DPR Sebut Ini Murni Kewenangan Singapura
"UNDANGAN AKSI. SINGAPURA Sudah Melecehkan Ulama Kami Ustadz Abdul Somad," demikian tulis isi poster itu.
Ormas itu juga mengancam akan mengusir Duta Besar Singapura jika dalam 2×24 jam pemerintah negara itu tak meminta maaf ke rakyat Indonesia.
"Usir Dubes Singapura Bila 2×24 Jam Tidak Minta Maaf ke Rakyat Indonesia!!!" tambah tulisan poster itu.