Setelah Geruduk Medsos Pejabat Singapura, Massa Pendukung UAS Bakal Datangi Kedubes Singapura
Buntut dideportasi, massa pendukung UAS bakal datangi kedubes Singapura pada hari ini.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Setidaknya dua perusahaan manajemen acara telah merusak situs web mereka.
"Selain itu, dua perusahaan manajemen acara telah merusak situs web mereka," kata juru bicara itu seperti dikutip Channel News Asia, kantor berita yang berbasis di Singapura.
"Sejak itu situs web telah dipulihkan dan SingCERT akan menghubungi perusahaan untuk memberikan bantuan kami," tambahnya.
Juru bicara itu kemudian mengimbau organisasi pemerintah untuk mengambil langkah aktif memperkuat keamanan siber mereka dan menikatkan kewaspadaan.
"Organisasi disarankan untuk mengambil langkah aktif untuk memperkuat postur keamanan siber mereka, meningkatkan kewaspadaan, dan memperkuat pertahanan online mereka untuk melindungi organisasi mereka dari kemungkinan serangan siber, seperti perusakan web dan penolakan layanan terdistribusi," jelasnya.
Baca juga: UAS Dilarang Masuk Singapura, Pengamat: Diterima Tidaknya WNA Masuk Suatu Negara Adalah Kedaulatan
Baca juga: Ditolak Masuk Singapura, UAS Sindir Reaksi Gubernur Riau yang Prihatin: Before-After Pilkada
Organisasi lokal yang terpengaruh oleh serangan siber atau memiliki bukti adanya kompromi mencurigakan dari jaringan mereka harus melapor ke SingCERT, kata MCI, seraya menambahkan bahwa laporan dapat dibuat secara online.
Seperti diketahui, UAS tiba di Terminal Feri Tanah Merah dan dipulangkan kembali ke Batam pada hari yang sama.
Enam orang yang bepergian dengan UAS juga tidak diizinkan masuk ke Singapura, kata Kementerian Dalam Negeri (MHA) pada Selasa malam.
"UAS dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," kata MHA dalam sebuah pernyataan.
MHA mengatakan UAS telah memasuki Singapura dengan berpura-pura untuk kunjungan sosial.
"Sementara Somad berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial, Pemerintah Singapura memandang serius setiap orang yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasionis," kata MHA.
Baca juga artikel lain terkait Ustaz Abdul Somad Dideportasi Singapura
(Tribunnews.com/Maliana/Fandi Permana/Rica Agustina)