Dukung LGBT, Kedubes Inggris di Jakarta Kibarkan Bendera Pelangi
Kedubes Inggris di Jakarta mengunggah postingan terkait pengibaran bendera pelangi yang identik dengan LGBT pada Kamis (19/5/2022). Apa maksudnya?
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Selanjutnya, Kedubes Inggris pun menuliskan untuk mendesak komunitas internasional medukung LGBT.
Ditambah mendesak agar negara-negara membuat aturan untuk melindungi kelompok LGBT.
“Kami mendesak masyarakat internasional untuk menghapus diskriminasi, termasuk berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender dan untuk mempromosikan keragaman dan toleransi.”
“Kami mendesak negara-negara untuk mendekriminalisasi hubungan seks sesama jenis yang suka sama suka, dan untuk memperkenalkan undang-undang yang melindungi orang-orang LGBT+ dari segala bentuk diskriminasi,” tegasnya.
Terkait tujuan pengibaran bendera pelangi ini, Kedubes Inggris mengatakan untuk memperingati Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia yang diperingati setiap 17 Mei.
“Kemarin, saat Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia (IDAHOBIT) - kita mengibarkan bendera LGBT+ dan menggelar acara untuk kita yang merupakan bagian dari keluarga manusia,” terangnya.
Unggahan ini pun menimbulkan beragam komentar dari warganet yaitu ada yang mendukung dan kontra dengan pengibaran bendera pelangi ini.
Baca juga: HNW: Pemerintah dan DPR Harus segera Mengisi Kekosongan Hukum Terkait LGBT
Salah satu akun Instagram bernama fahrony 24 pun meminta agar bendera tersebut agar diturunkan.
“Turunin bendera lgbt woi,” tulis @fahrony24.
Kemudian ada pula yang tidak setuju dan tidak mendukung terkait pengibaran bendera tersebut yang dituliskan oleh @vinyalisena.
“Gak setuju dan gak dukung,” kata @vinyalisena.
Bahkan ada salah satu warga net dengan nama akun @wegitrian menilai apa yang dilakukan oleh Kedubes Inggris adalah bentuk tidak menghormati nilai moral dari Indonesia.
“Sangat tidak setuju dan tidak dibutuhkan. Saya sekarang tinggal di Inggris, saya memahami bahwa saya harus menghormati pandanganmu dan saya tidak keberatan.”
“Namun di kampung halamanku, Anda berbicara dan beraksi seperti Anda tidak menghormati nilai moral kita. Harusnya Anda malu. Meski tidak semua staf yang berada di kedutaan besar akan setuju dengan itu, dan Anda mengatakan tentang kebebasan tanpa ‘takut’ dan ‘diskriminasi’? Tidak untuk saya,” kata @wegitrian.