Diisukan Dukung Ganjar di Pilpres, Budi Arie: Projo Ora Kesusu
Ormas Projo sedang menjadi sorotan setelah Presiden Joko Widodo berbicara dalam Rakernas V PROJO di Borobudur, Magelang, Jateng, akhir pekan lalu.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ormas Projo sedang menjadi sorotan setelah Presiden Joko Widodo berbicara dalam Rakernas V PROJO di Borobudur, Magelang, Jateng, akhir pekan lalu.
Ormas pendukung Jokowi ini dituduh henbuskan opini bahwa telah mendukung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Diketahuu, Ganjar hadir dalam pembukan Rakernas V dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Jateng.
Ketua Umum PROJO Budi Arie Setiadi menilai sah saja jika ada pihak yang ingin menarik-narik PROJO dalam dukung-mendukung tokoh.
Baca juga: Jadi King Maker Pilpres 2024, Pengamat Sebut Capres yang Didukung Jokowi Berpeluang Menang
Bahkan, sampai ada yang diam-diam memasang spanduk dukungan di sekitar arena Rakernas V yang diadakan di Balkondes Desa Ngargogondo.
Ia menerangkan, pembukaan Rakernas V yang dihadiri Jokowi dan sejumlah tokoh nasional dipenuhi 5.000 kader PROJO dari seluruh Indonesia. Pengurus PROJO dari DPC, DPD, hingga DPD hadir.
Menurut Budi Arie, arahan Presiden Jokowi agar PROJO ojo kesusu atau jangan buru-buru mendukung tokoh memperkuat sikap politik PROJO.
Ormas PROJO memang sejauh ini tidak pernah menyatakan mendukung siapa pun.
"Sudah jelas dan tegas bahwa PROJO ora kesusu, tidak terburu-buru" kata Budi Arie Setiadi dalam keterangannya, Rabu (24/5/2024)
KBudi Arie menjelaskan Rakernas V PROJO 2022 menghasilkan keputusan melahirkan musyawarah rakyat (Musra) untuk mencari duet pelanjut Jokowi di 2024.
Baca juga: Tafsirkan Pernyataan Jokowi di Rakernas Projo, Arief Poyuono: Sindiran Keras untuk Ganjar
Musra akan diadakan di seluruh Indonesia untuk menjaring asprasi masyarakat secara luas.
Hasil Musra PROJO akan menjadi rekomendasi untuk publik dan Presiden Jokowi, yang juga Ketua Dewan Pembina PROJO, dalam menentukan pasangan calon yang akan didukung pada Pilpres 2024.
"Kalau PROJO sudah punya calon yang akan didukung, untuk apa ada Musra? Buang- buang waktu aja . Sekali lagi, PROJO ora kesusu," jelas Budi Arie.