Wujudkan SDG's, Masyarakat Perlu Dilibatkan Melalui Pendekatan Hulu ke Hilir
Program Habitat berupaya mendukung upaya pemerintah dalam mencapai empat tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG's).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto mengatakan pelibatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam program pembangunan.
Susanto mengatakan masyarakat perlu dilibatkan melalui pendekatan hulu ke hilir bertujuan agar program dapat dilakukan secara efektif, efisien dan berkelanjutan.
"Kita memang selalu melibatkan masyarakat. Hal itu dapat mengubah pola pikir mereka. Mereka bisa paham kalau bantuan tidak selalu dalam bentuk uang tetapi juga program fisik maupun non fisik yang sebenarnya lebih berguna untuk jangka panjang," ujar Susanto melalui keterangan tertulis, Jumat (28/5/2022).
Program Habitat, kata Susanto, berupaya mendukung upaya pemerintah dalam mencapai empat tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG's).
Empat tujuan SDG's meliputi peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan air bersih dan sanitasi, pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja, serta peningkatan komunitas dan kota yang berkelanjutan.
Baca juga: UNDP Ajak Milennial Berinvestasi Bijak untuk Dukung SDGs
"Saya meyakini bahwa keterlibatan masyarakat mampu menumbuhkan rasa kepemilikan sehingga mereka lebih peduli untuk memelihara setiap program yang diberikan," jelas Susanto.
Habitat for Humanity Indonesia berkolaborasi dengan Amazon Web Services (AWS) dalam peningkatan pengembangan masyarakat Karawang, Jawa Barat.
Kolaborasi ini telah berlangsung selama 1 tahun sejak Maret 2021 hingga Maret 2022 melalui program pembangunan desa di Karawang.
"Kerja sama ini merupakan kerja sama yang ketiga kalinya setelah program bantuan bencana di Palu dan pembagian sembako di masa pandemi Covid-19," ungkap Susanto.
Habitat for Humanity Indonesia dan AWS bekerja sama dalam pembangunan 1 balai pertemuan dan pendistribusian 6 paket fasilitas yang dapat mendukung kegiatan anak muda di Karawang.
Selain itu, telah dilakukan pembangunan 3 toilet umum, 7 toilet sekolah, 36 fasilitas cuci tangan, 3 unit fasilitas air bersih, dan pendistribusian 1.054 paket kebersihan, serta 9 unit konsentrator oksigen ke Puskesmas selama pandemi Covid-19.
Pengembangan masyarakat juga dilakukan dengan pengadaan pelatihan kepemimpinan kepada anak muda dan pelatihan kejuruan memasak dan menjahit kepada para ibu.
"Habitat Indonesia selalu berupaya menjunjung profesionalitas dan integritas agar setiap mitra senang berkolaborasi sehingga lebih banyak lagi keluarga berpenghasilan rendah yang dapat dibantu,” ungkap Susanto.
Tidak hanya itu, pengadaan pelatihan pengelolaan sampah bagi anak muda melalui pelaksanaan 5 proyek manajemen sampah dan pembangunan 1 unit fasilitas pengelolaan sampah juga turut dilaksanakan.
Baca juga: Komitmen Multi-Pihak Implementasikan SDGs Melalui Pendekatan Yurisdiksi di Tanah Papua
Ada lebih dari 15.000 warga dari 6 desa yang dapat merasakan manfaat dari program tersebut yakni Desa Kutamekar, Kutapohaci, Mulyasari, Margakarya, Margamulya, dan Wanakerta.
Siti Arfina yang ikut menjadi peserta dalam pelatihan kejuruan menjahit menuturkan pengalamannya selama mengikuti pelatihan.
"Kami jadi punya bekal untuk bekerja. Kalaupun kami tidak diterima di perusahaan itu, setidaknya untuk buka usaha jahit sendiri di rumah sudah bisa, kan lumayan nantinya bisa bantu perekonomian keluarga," tutur Siti.
Kerja sama antara Habitat for Humanity Indonesia dan AWS diharapkan memberikan perubahan yang signifikan di masa yang akan datang.