Gerindra Segera Deklarasikan Prabowo Sebagai Capres 2024, 'Kami Sedang Mencari Waktu yang Tepat'
Muzani instruksikan kepada seluruh kader Gerindra di desa-desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, dan provinsi untuk menyiapkan pemenangan Prabowo.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Dari Mei 2021 hingga Maret 2022, selama empat kali survei, Ganjar merebut paling banyak pemilih Jokowi.
Dari 32,8 persen di Mei 2021, sempat melonjak 40,6 persen di Desember 2021, dan terakhir 36,9 persen di Maret 2022.
Nama Prabowo meraih 24,6 persen di Mei 2021, turun 22,4 di Desember 2021, dan naik lagi menjadi 26,3 persen di Maret 2022.
Sementara Anies meraih 23,8 di Mei 2021, dan 20,8 persen di Maret 2022.
"Jadi trennya, Ganjar selalu unggul. Kedua Prabowo, sementara Anies cenderung statis. Sekarang peperangan terjadi antara Prabowo dengan Ganjar. Antara Desember-Maret, Prabowo naik 4 persen dan Ganjar turun 4 persen," kata dia.
Baca juga: Survei Litbang Kompas Sebut Publik Nilai Positif Prabowo, Berikut Analisa Pengamat
Preferensi pemilih Jokowi yang cenderung memilih Ganjar menurut Saiful sebagai sesuatu yang wajar.
"Walaupun Ganjar belum dikenal luas. Tapi basis Ganjar ini sama dengan Jokowi. Keduanya kuat di Jawa Tengah. Ganjar sekarang Gubernur Jawa Tengah," jelasnya.
Lalu, soal Prabowo mendapatkan limpahan suara lebih banyak daripada Anies, Saiful menjelaskan karena ini terkait dengan hubungan kedua tokoh dengan Jokowi.
"Meskipun tadinya lawan di Pilpres, Prabowo belakangan bergabung di kabinet dengan Pak Jokowi. Sementara Anies tadinya di kubu Pak Jokowi, sempat diberhentikan oleh Jokowi dari posisi Menteri. Kemudian Anies belakangan membelot. Maju jadi gubernur dan didukung partai-partai yang bukan pendukung Jokowi. Jadi publik menilai hubungan Jokowi dengan Anies tidak baik," tandasnya. (tribun network/yuda)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.