Sekjen PKS: Lebih Enak di Luar Pemerintahan, Tak Ada yang Menegur
Habib Aboe pun mengatakan, hal terpenting adalah bagaimana PKS bisa menjadi alat kontrol pemerintahan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsyi membagikan kisah pengalaman partainya berada di dalam pemerintahan selama 2 periode di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan di luar pemerintahan Presiden Jokowi.
Menurutnya, berada di dalam dan di luar pemerintahan sama-sama memiliki tantangan tersendiri.
Habib Aboe pun mengatakan, hal terpenting adalah bagaimana PKS bisa menjadi alat kontrol pemerintahan.
Hal itu disampaikan Habib Aboe saat sesi wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: PKS Ogah Berkoalisi dengan Parpol yang Punya Mental Kalah Sebelum Berperang
"Kami 2 tahun (periode) ada di dalam era SBY, kita pernah dua periode. Buat kami di dalam maupun di luar tetap perjuangan, tetap juga NKRI dan mengembang bangsa," kata Habib Aboe.
"Kita di luar justru tingkat power kita sebagai kontrol check and balance kepada negara kepada pemerintah lebih enjoy. Kalau di luar ya," tambahnya.
Anggota DPR dari Fraksi PKS ini mengatakan, bahwa selama partainya berada di era SBY saat itu, kontrol terhadap jalannya pemerintahan juga dilakukan.
Namun, kata Aboe, partainya juga kerap merasa lelah saat harus memberikan kontrol terhadap pemerintahan SBY. Pasalnya, partai pimpinan Ketua Umum Ahmad Syaikhu itu kerap memdapat teguran langsung.
Baca juga: Soal Rencana Koalisi dengan PKS, Elite PKB: Ini Urusan Bagaimana Politik Memberi Kesejahteraan
"Zaman SBY di dalam pun kontrolnya juga tinggi. Artinya biar cepat berjalan. Cuman kadang-kadang capek di tegur terus. Capek. Enakan di luar nggak ada yang negor," ungkapnya.
Maka, Habib Aboe mengatakan, perlunya kebersamaan ketika ada di dalam pemerintahan, karena bernegara tidak mudah.
"Ada sesuatu yang disepakati tentu kita mengkritisi, kita tetap mengkritisi kalau tidak membela rakyat kalau keputusan pemerintahan seperti itu era SBY, tidak sedikit kita kritisi," terangnya.
"Begitu juga di luar, begitu di luar kita sama. Kalau memang baik Pak Jokowi kita antensi, apresiasi. Ketika ada catatan kita jelaskan," jelasnya.