Politik Identitas Semestinya tidak Terulang Lagi di Pemilu 2024
Budi Arie menilai Universitas Indonesia memiliki peran penting untuk menghilangkan sekat-sekat.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan pemilihan umum 2024 menjadi momentum untuk menghilangkan politik identitas.
Menurutnya, politik identitas semestinya tidak terulang untuk kemajuan demokrasi di Republik Indonesia.
"Politik identitas memecah belah bangsa, percuma lagi ngapain kita berbicara hal yang semestinya begitu," ucap Budi Arie dalam agenda Sosialisasi 4 Pilar dan Kohesi Kebangsaan ILUNI UI, Sabtu (11/6/2022).
Tidak ada satupun manusia yang bisa menghendaki terlahir dari suku apa.
Begitupun pemberian gender secara lahiriyah sudah diberikan oleh Tuhan.
"Itulah yang disebut politik lahiriya walaupun kalau dilahirkan kembali saya mau jadi perempuan, begitu, yang namanya suku dan gender tidak kita minta," imbuhnya.
Baca juga: Sindir Manuver dari Elite Politik Menuju Pemilu 2024, Hasto PDIP: Kami Tak Tergoda
Budi Arie menilai Universitas Indonesia memiliki peran penting untuk menghilangkan sekat-sekat.
Ia menilai demokrasi Indonesia sudah 24 tahun sejak reformasi sehingga perlu dibangun dengan tawaran isu dan gagasan cerdas.
"Kita harus buat demokrasi Indonesia lebih maju lagi, lebih programatik, berbobot supaya diskusinya lebih mencerahkan serta mencerdaskan bangsa," urainya.
Ketua Umum Projo ini bangga menjadi alumni Universitas Indonesia meskipun hanya 30 persen mengikuti mata kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Karena itu, UI khususnya para alumni bisa mengikat kohesivitas kebangsaan dengan cara merumuskan nilai-nilai fundamental menuju Indonesia 2045.
Jangan Terjebak
Berbagai tantangan dihadapi bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia emas di 100 tahun kemerdekaan bangsa.
Satu di antaranya posisi Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah atau middle income trap.