Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Nilai Koalisi Semut Merah Berpotensi Layu Sebelum Berkembang

Kata Jamiluddin, koalisi tersebut berpotensi tidak berumur panjang mengingat kerap kali memiliki visi dan misi yang berseberangan.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengamat Nilai Koalisi Semut Merah Berpotensi Layu Sebelum Berkembang
Ist
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) bersama Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar (tengah) saat mengumumkan Koalisi Semut Merah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga turut menyoroti terbentuknya Koalisi Semut Merah besutan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kata Jamiluddin, koalisi tersebut berpotensi tidak berumur panjang mengingat kerap kali memiliki visi dan misi yang berseberangan.

"Wacana koalisi Semut Merah yang digagas PKB dan PKS tampaknya akan layu sebelum berkembang. Ada dua petimbangan utama. Pertama, PKB dan PKS selama ini dinilai kerap berseberangan. Ideologi perjuangan kedua partai tampaknya kurang sejalan," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (13/6/2022).

Baca juga: PKB dan PKS Gagas Koalisi Semut Merah, Demokrat: Makin Banyak Koalisi, Makin Baik

Meski kedua partai itu pernah dalam satu koalisi di era Susilo Bambang Yodhoyono menjadi presiden, namun kata Jamiluddin koalisi saat itu bukan gagasan PKB dan PKS.

Dua partai tersebut, saat itu menjadi satu koalisi atas prakarsa Partai Demokrat bukan murni besutan keduanya.

"Dengan begitu, tampaknya sulit bagi kedua partai untuk menyatukan visi dan misi dalam mengusung presiden. Kedua partai akan terjebak pada ideologi perjuangan masing-masing," tutur Jamiluddin.

Berita Rekomendasi

Terlebih kata Jamiluddin, pendukung kedua partai tersebut juga diibaratkannya seperti minyak dan air yang tak pernah bisa bersatu.

Karena itu, ada kemungkinan jika kedua partai itu berkoalisi maka berpotensi tidak akan mendapat dukungan dari pendukungnya.

Selanjutnya, PKB dan PKS juga kata Jamiluddin, tidak memiliki tokoh sentral yang kuat untuk mempersatukan dua partai tersebut.

Baca juga: Muncul Koalisi Semut Merah PKS-PKB, Pengamat: Kelihatannya untuk Tes Ombak

"Hal ini akan membuat koalisi Semut Merah menjadi rapuh, sehingga mudah goyah," tukas dia.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk koalisi yang disebut Koalisi Semut Merah. Koalisi ini dilakukan dalam rangka menyongsong Pemilu 2024 mendatang.

Adapun koalisi kedua partai politik (parpol) itu diumumkan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022).

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid berharap dengan adanya koalisi ini diharapkan dapat menghadirkan kesejukan dan warna baru menjelang Pemili 2024.

“Karena awal, kita semuanya berharap jangan banyak curiga. Jangan negatif thinking, ini sedang apa, sedang mau apa. Kita positif thinking, ada nanti hasilnya menjadi baik,” kata Jazilul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas