Perkuatan Korps Brimob Polri, 36 Ribu Personel Bakal Ditempatkan di Tiga Satker Baru
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memperkuat Korps Brigade Mobile (Brimob) Polri.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memperkuat Korps Brigade Mobile (Brimob) Polri.
Kini, Korps Brimob dipimpin jenderal bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen).
Nantinya, perkuatan Korps Brimob juga diiringi dengan pembentukan pasukan Brimob.
Personel akan ditugaskan tiga satuan kerja (satker) wilayah baru yang disebut sebagai Pasukan Brimob 1, 2, dan 3.
Kabagren Korps Brimob Polri Kombes Pol Rudy Harianto menyatakan bahwa pihaknya berencana menempatkan sekitar 36 ribu personel sebagai pasukan brimob 1, 2, dan 3.
"Masing-masing PASBM (Pasukan Brimob) ada empat resmien. Pemenuhan personel bertahap sampai dengan 2045," kata Rudy saat dihubungi, Senin (13/6/2022).
Dijelaskan Rudy, Pasukan Brimob 1 nantinya akan ditugaskan di bagian Barat Indonesia di Langsa, Aceh Timur.
Baca juga: Sosok Komjen Pol Anang Revandoko, Dankor Brimob Polri yang Dikukuhkan Menjadi Jenderal Bintang 3
Mereka akan mencakup penugasan di wilayah Pulau Sumatera.
Lalu, Pasukan Brimob 2 akan bertugas di wilayah bagian tengah atau berkedudukan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Mereka juga akan mencakup wilayah Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi.
Berikutnya, Pasukan Brimob 3 akan bertugas di wilayah Timur dan berkedudukan di Distrik Mimika, Papua.
Pasukan ini akan mencakup wilayah Maluku dan Papua.
Baca juga: Kapolri Ingatkan Tugas Berat Menanti Brimob: Kawal Pemilu 2024 Hingga Situasi di Papua
"Sebagai pejabat pelaksana utama yang berada di bawah Dankorbrimob Polri, memiliki tugas koordinasi dan kerja sama dengan satuan kewilayahan kepolisian daerah dan instansi terkait, dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi untuk keberhasilan tugas," jelasnya.
Adapun Danpas Brimob nantinya akan bertugas untuk memimpin, membina, mengawasi dan mengendalikan seluruh jajaran Pasbrimob di wilayah.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memperkuat Korps Brigade Mobile (Brimob) Polri.
Kini, Korps Brimob dipimpin oleh jenderal bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen)
Dalam arahannya, kata Sigit, ada beberapa hal yang harus menjadi fokus Brimob di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang beranjak pulih usai kasus pandemi Covid-19 merebak di masyarakat.
Baca juga: Polda Kalbar Jelaskan Tentang Penembakan Warga di Perkebunan Kelapa Sawit oleh Oknum Brimob
Sigit menjelaskan, salah satu tugas yang dinantikan Korps Brimob yaitu kondisi invasi militer antara Rusia-Ukraina yang dapat menggangu stabilitas perekonomian di Indonesia.
Karena itu, kata Sigit, Korps Brimob diharapkan dapat membantu mengawal dan mengamankan setiap jalur pendistribusian hingga bisa sampai ke masyarakat agar tidak terjadi kelangkaan bahan pangan.
“Saat ini kita juga dihadapkan tantangan baru yaitu invasi militer Rusia-Ukraina, yang berkepanjangan dan saat ini menimbulkan gejolak ekonomi global, karena krisis energi dan pangan sehingga mengakibatkan suplai stop atau kelangkaan dan kenaikan harga berbagai komoditas serta meningkatkan inflasi di berbagai negara,” kata Sigit di Mako Brimob Polri, Depok, Jumat (10/6).
Sigit menuturkan bahwa Brimob memiliki peran penting untuk mengamankan berbagai proyek strategis nasional serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Termasuk menjamin keamanan proses pembangunan ibukota negara yang merupakan wujud Indonesia sentris dan resolusi pemerataan penduduk serta perekonomian nasional, serta turut serta menjaga situasi kamtibmas di seluruh wilayah Indonesia,” ungkapnya.
Sigit mengungkapkan bahwa keamanan dan ketertiban di wilayah konflik seperti di Papua dan Poso juga menjadi salah satu tugas berat Korps Brimob saat ini.
Dia pun mencontohkan situasi keamanan di Papua.
Menurutnya, pengamanan unjuk rasa diharapkan para personelnya untuk lebih humanis agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat disana.
“Melihat hal tersebut, upaya pengamanan wilayah Papua menjadi fokus dengan melakukan langkah-langkah pemeriksaan yang humanis, namun tetap tegas dengan berbagai gangguan keamanan yang dapat berdampak pada situasi kamtibmas, terlebih mengancam jiwa masyarakat papua dan juga personil TNI Polri. Selain itu pendekatan baru yang mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat papua yang harus terus ditingkatkan sehingga kita bisa mengambil hati masyarakat Papua,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sigit menuturkan tantangan Brimob juga perlu disiapkan terkait penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024.
Sebab, Pemilu tahun 2024 nanti memiliki kompleksitas keamanan yang besar.
“Selain itu yang tidak kalah penting adalah untuk menjaga agenda nasional yang perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu pemilu dan pilkada serentak tahun 2024 yang tahapannya dimulai pada tanggal 14 Juni 2022. Pemilu kali ini memiliki kompleksitas masalah yang besar dan pertama kali dilakukan secara serentak,” jelasnya.
Untuk itu, Sigit berharap Korps Brimob dapat menjawab semua tantangan tersebut agar mendapatkan kembali kepercayaan publik kepada institusi Polri.
“Tentunya melihat berbagai tantangan lingkungan strategis tersebut diperlukan transformasi organisasi yang merupakan bagian dari transformasi menuju Polri yang presisi dengan melakukan pengembangan dan penguatan organisasi Korps Brimob sebagai fungsi utama kepolisian agar dapat menjawab berbagai tantangan tugas yang semakin kompleks, khususnya daam penanggulangan gangguan kamtibmas berintensitas tinggi,” katanya.