BMKG: Gempa di Bengkulu Disebabkan Deformasi Lempeng Indo-Australia
BMKG mengungkapkan penyebab terjadinya gempa bumi di Bengkulu pada Sabtu (18/6/2022) lantaran deformasi lempeng Indo-Australia.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengungkapkan penyebab gempa dengan magnitudo 5,4 yang terjadi di Bengkulu pada Sabtu (18/6/2022).
Daryono menyebut gempa di Bengkulu pada pukul 18.22 WIB lantaran adanya deformasi atau patahan batuan yang terjadi dalam lempeng Indo-Australia.
Dirinya mengatakan gempa ini merupakan gempa dalam lempeng atau intra-slab earthquake.
Penjelasan ini dituliskannya melalui akun Twitter pribadinya, @Daryono BMKG.
“Gempa Bengkulu-Lampung Mag. 5,4 malam ini terjadi karena adanya deformasi atau patahan batuan yang terjadi dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Sumatra (Bengkulu-Lampung.”
“Gempa ini dapat dikatakan sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake),” tulis Daryono.
Baca juga: Update Aktivitas Gunung Anak Krakatau Sabtu, 18 Juni 2022, Terjadi 29 Kali Gempa
Baca juga: Aktivitas Lempeng Indo Australia Picu Gempa Bumi Magnitude 5,3 yang Berpusat di Tenggara Pacitan
Kemudian, Daryono juga mengungkapkan hingga pukul 18.45 WIB, hasil monitoring dari BMKG belum menunjukan adanya aktivitas gempa susulan.
Sebelumnya, BMKG mengumumkan adanya gempa yang berpusat di 43 km barat daya Kabupaten Kaur, Bengkulu dengan kedalaman 26 km pada Sabtu (18/6/2022) pukul 18.22 WIB.
BMKG pun mengungkapkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
“Gempa Magnitudo: 5,4, kedalaman: 26 km, 18 Jun 2022 18:22:19 WIB, Koordinat: 4.93 LS-102.98 BT (43 km BaratDaya KAUR-BENGKULU), Tidak berpotensi tsunami #BMKG,” tulis BMKG dalam akun Twitternya, @infoBMKG.
Skala MMI Gempa
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI