Fakta-fakta Gunung Rinjani, Simak Tips Mendaki Gunung Rinjani
Simak fakta Gunung Rinjani, yang menyimpan keindahan alam yang luar biasa di puncaknya. Perhatikan tips mendaki sebelum melakukan pendakian.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
Dalam bentuknya yang sekarang, Gunung Rinjani dan danau kawahnya yang besar diperkirakan terbentuk ketika Gunung Samalas meletus pada 1257.
Letusan ini dalam skala kolosal, dan diyakini telah berkontribusi pada periode pendinginan global dan zaman es mini.
Gunung Barujari (yang terletak di danau kawah, Segara Anak) adalah bagian aktif dari sistem vulkanik bersejarah ini.
Aktivitas vulkanik yang membentuk Gunung Rinjani disebabkan oleh penunjaman kerak samudera Indo-Australia di bawah Kepulauan Sunda Kecil (sebuah kepulauan di mana Lombok adalah bagiannya).
Diyakini oleh ahli geologi bahwa Gunung Samalas berdiri di sebelah Gunung Rinjani.
Diyakini bahwa tekanan dalam ruang magma di bawah Samalas naik ke titik yang mulai memecahkan batu di atasnya.
Ketika magma keluar dari Samalas, ruang di bawahnya sebagian dikosongkan.
Tanpa ada yang menopang beratnya Gunung Samalas di atas, gunung itu runtuh dengan sendirinya.
Pada puncaknya, letusan Samalas menyemburkan lebih dari satu juta ton material per detik.
Selama keruntuhan akhir gunung, enam mil kubik abu dan batuan vulkanik membentuk aliran piroklastik raksasa yang meluncur turun menuju pantai dengan kecepatan lebih dari 125 mil per jam.
Awan vulkanik yang sangat besar mulai menyelimuti seluruh dunia, ini adalah peristiwa dahsyat dan diperkirakan lebih besar dari letusan Krakatau.
4. Gunung Rinjani terakhir meletus pada tahun 2016
Letusan skala kecil Gunung Barujari (yang terletak di Danau Segara Anak) menghasilkan gumpalan abu yang naik 2 km di atas kawah.
Gunung Rinjani terakhir meletus tepatnya pada 27 September 2016.