PKB, PAN, dan PKS Beri Sinyal Bakal Dukung Eks Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Pilpres 2024
PKS, PKB dan PAN mulai melakukan penjaringan siapa tokoh nasional yang bakal diusung untuk Pilpres, satu di antaranya adalah Andi Amran Sulaiman.
Editor: Malvyandie Haryadi
Surya juga melihat AAS sebagai model teladan anak bangsa yang gigih meraih masa depan hidupnya melalui kerja keras dan pendidikan.
“Andi Amran itu meski bangsawan Bugis, tapi ia miskin secara ekonomi. Saya sudah mengenalnya ketika masih bekerja sebagai karyawan PTPN dan merintis usaha racun tikus yang kemudian menghantarkannya meraih penghargaan dari pemerintah pusat", kunci Surya tentang alasan usungan untuk AAS sebagai Capres PKS.
Sebagai informasi, Menteri Pertanian yang saat itu dijabat Andi Amran Sulaiman di tahun 2016 membawa Indonesia surplus beras.
Kerja keras dan gebrakan swasembada beras yang dicanangkan Andi Amran Sulaiman telah menuai hasil dan dilanjutkan dengan konsisten oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sehingga hasilnya bisa dinikmati hari ini.
Diketahui, surplus beras sebenarnya telah tercapai sejak 2017, di 2018 surplus beras tercatat sebesar 4,37 juta ton, tapi muncul kebijakan untuk tetap mengimpor beras dan menimbulkan polemik.
Dengan tegas Andi Amran Sulaiman saat itu menolak keras adanya impor. Di tahun 2019 tercatat surplus beras mencapai 2.38 juta ton dan 2020, Indonesia masih surplus beras hingga 1.97 juta ton.
Upaya pencapaian swasembada merupakan langkah simultan yang dilakukan Kementan.
Kementerian Pertanian di tahun 2015 merehabilitasi jaringan irigasi tersier lebih dari 2,4 juta hektar, menyediakan lebih dari 80 ribu unit dan benih padi 2,7 juta hektar. Kementan juga melakukan mekanisasi produksi.
Demikian juga dengan produksi jagung yang hanya dalam kurun waktu 3 tahun, Andi Amran Sulaiman mampu membalikkan kondisi dari Indonesia sebagai negara pengimpor jagung menjadi negara pengekspor jagung.
Kerja keras mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memang sudah bisa diprediksi akan membuahkan hasil yang cemerlang.
Hal ini ditandai dengan adanya kekaguman dunia internasional terhadap pembangunan pertanian Indonesia serta sangat mengapresiasi hasil kerja Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Menteri Andi Amran saat itu.
Bahkan negara-negara anggota Food and Agriculture (FAO) atau Badan Pangan Internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa terpukau oleh progresifnya laju pembangunan pertanian Indonesia.
Pengakuan dunia internasional ini merupakan hasil kerja yang progresif dan militansi yang tinggi sepanjang 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK di sektor pertanian. Seingat saya, baru kali itu sejak era reformasi, pertanian Indonesia mendapat ‘applause’ dari dunia.
Apresiasi terhadap capaian tersebut tidak lepas dari cara kepemimpinan Menteri Amran saat itu dalam melakukan terobosan kebijakan di sektor pertanian.
Kata kuncinya, gaya kerja yang radikal dari Mentan, seperti yang pernah diungkapkan rektor IPB dulu, menjadikan pertanian Indonesia sangat dinamis dengan lompatan-lompatan positif.
Apresiasi ini, menjadi modal kuat bagi Kementan untuk terus berupaya mempercepat laju pembangunan pertanian Indonesia dengan titik tumpu kesejahteraan petani. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.