Eks Jenderal TNI Soroti Kejanggalan Pangkat Polisi yang Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo: Terbalik
Kasus penembakan hingga tewas Brigadir Polisi Nopryansah Yosua alias Brigadir Yosua menyisakan tanda tanya bagi publik, termasuk soal pangkat.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Itu sudah kami klarifikasi dan melihat fotonya tidak ada luka sayatan, yang ada bekas luka pecahan peluru."
"Kemudian, dikatakan jarinya putus, itu tidak. Jarinya luka, tapi bukan putus," ungkap Benny Mamoto.
Terkait luka lebam, Benny Mamoto menyebut, tidak ada aksi pemukulan berdasarkan keterangan para saksi.
Sebelumnya, pihak keluarga Brigadir J diketahui tak puas dengan penjelasan Mabes Polri terkait kasus adu tembak Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jakarta Selatan.
Menurut pihak keluarga, ada kejanggalan dari kasus ini.
Dikutip dari Kompas.tv, Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan luka sayat di tubuh Brigadir J diduga merupakan akibat gesekan proyektil peluru.
Diketahui, Brigadir J terlibat adu tembak dengan Bharada E karena Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap Istri Kadiv Propam Polri.
Sempat Mengawal Istri Kadiv Propam
Brigadir J alias Brigadir Yosua atau Nopriansah Yosua Hutabarat tewas dalam baku tembak dengan rekannya sesama polisi Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.
Beberapa jam sebelum penembakan terjadi, Brigadir J sempat ditugaskan mengawal Putri Candrawathi, istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, ke Magelang Jawa Tengah.
Demikian diungkapkan ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat, seperti dikutip dari Kompas.com.
Namun tidak dijelaskan untuk keperluan apa Brigadir J mengantar istri Ferdy Sambo ke Magelang.
Samuel mengaku mengetahui tugas Brigadir J melakukan pengawalan ke Magelang setelah melakukan komunikasi dengan anaknya tersebut.
Menurut Samuel, komunikasi terakhir dengan anaknya itu dilakukan 8 jam sebelum dinyatakan tewas dalam baku tembak.