Ahli Forensik Tanggapi Soal Jari Putus pada Jasad Brigadir J: Proyektil Peluru Bisa Patahkan Tulang
Ahli forensik membenarkan terkait kemungkinan kondisi jari putus pada jasad Brigadir J yang tewas terlibat baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
Saat itu, Brigadir J memegang senjata dengan menggunakan dua tangannya.
"Disampaikan pula tadi ada perluru yang kena ke jari Brigadir J itu sendiri, yang kemudian tembus dan mengenai bagian tubuh yang lain," ujar Budhi.
Budhi menegaskan, tidak ada tindakan pemotongan jari terhadap Brigadir J.
Hal itu berdasarkan hasil autopsi sementara yang dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca juga: Fakta Decoder CCTV Pos Satpam Diganti Polisi Usai Insiden Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Tim Inafis, Labfor hingga Kedokteran Forensik Polri Masih Bekerja Telisik Kematian Brigadir J
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Tim Inafis, laboratorim forensik (labfor) hingga kedokteran forensik Polri masih bekerja menyelidiki kematian Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Inafis bekerja, kemudian labfor tetap bekerja, kemudian dari kedokteran forensik tetap bekerja. Semua tetap bekerja. Termasuk yang proses penyelidikan Bareskrim tetap bekerja," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/7/2022).
Dedi menuturkan bahwa tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga masih bekerja.
Nantinya, mereka akan menjelaskan secara rinci seusai ada hasil penyelidikan.
Baca juga: Deretan Jawaban Polisi soal Kejanggalan dalam Kasus Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo
"Pak ketua tim yang akan informasikan kalau sudah updatenya tentunya akan kita sampaikan kepada media. Biar tidak ada spekulasi spekulasi yang terjadi di lapangan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Dedi menuturkan bahwa nantinya tim akan menyampaikan fakta dan data secara ilmiah.
Sebaliknya, semua pihak diminta bersabar untuk menunggu hasil penyelidikan tim khusus.
"Tim akan menyampaikan fakta-fakta yuridis dan fakta-fakta, data-data yang bisa dibuktikan secara scientific. Minta mungkin bersabar dulu teman-teman biar tim bekerja," jelasnya.
Menurutnya, tim khusus bekerja nantinya bekerja diawasi oleh Kompolnas dan Komnas HAM yang bekerja secara imparsial.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim/Nuryanti)