Guru Ngaji di Mojokerto Idap Pedofilia dan Biseksual, Cabuli 3 Murid hingga Belasan Kali
Psikolog Mojokerto sebut RD mengidap kelainan seksual, pedofil dan biseksual, karena korbannya ini sesama jenis dan masih anak-anak
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Guru ngaji di Mojokerto, RD (40), ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan tiga orang anak-anak.
RD mencabuli tiga murid di tempat ia mengajar mengaji di wilayah Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Ketiga korban berjenis kelamin laki-laki dengan usia 12 tahun dan 15 tahun.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto, AKP Gondam Prienggondhani, menyebut RD terindikasi mengalami kelainan orientasi seksual.
RD, kata Gondam, merupakan pria yang menyukai hubungan seksual sesama jenis.
Dugaan itu diperkuat dengan hasil tes psikologi yang dilakukan Pusat Pelayanan Terpadu, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: Aplikasi Pembelajaran Kemendikbudristek Ini Bantu Guru Beradaptasi Jalankan PJJ
“Jadi yang bersangkutan ini seperti ada sedikit kelainan asusila (orientasi seksual)."
"Hal itu menjadi lifestyle atau hobi dari yang bersangkutan,” kata Gondam, Rabu (13/7/2022) dikutip dari Kompas.com.
Menurut Psikolog dari Women's Crisis Center (WCC) Mojokerto, R. Dewi Novita Kurniawati, RD mengidap kelainan orientasi seksual.
“Pelaku mengidap kelainan seksual, pedofil-biseksual. Karena korbannya ini sesama jenis dan masih anak-anak,” kata Dewi.
Pernah jadi Korban Pelecehan Seksual
Mengutip Tribunnews.com, RD yang sudah memiliki dua anak itu ternyata pernah menjadi korban perbuatan serupa di masa lampau.
Saat masih kecil, RD juga mengalami pelecehan seksual oleh laki-laki lain.
Baca juga: Pelecehan Seksual di DKI Jakarta Meningkat, Muncul Rencana Angkot Khusus Perempuan
Kejadian itu membuat tersangka memiliki indikasi kelainan seksual.